MEDAN, BERSAMA
Tersangka penganiayaan Josniko Tarigan dikabarkan kabur ke Jambi. Isu tak sedap pun melanda polisi. Sebab, kaburnya “preman” ini karena lambannya kinerja Polsek Pancur Batu yang mirip “bekicot” dan praduga sebagai “balas budi” kepolisian.
Isu yang berkembang itu bukan tanpa alasan. Apalagi Josniko Tarigan sempat jadi “dewa penolong” Polri dalam praperadilan yang dimohonkan kuasa hukum Edi Suranta Gurusinga alias Godol di PN Lubuk Pakam.
Informasi kaburnya Josniko Tarigan itu pun dibenarkan Kapolsek Pancur Batu, Kompol Hendra Simatupang, ketika dikonfirmasi awak media, Selasa (07/05/2024) siang.
“Kata istri dia (Josniko) di Jambi,” ujar Kapolsek membalas pesan konfirmasi wartawan. Namun, saat ditanya polisi terkesan lamban menangani perkara itu sehingga Josniko Tarigan kabur, Hendra enggan membalas.
Informasi yang diterima, Polsek Pancur Batu mengeluarkan surat perintah penangkapan (SPKap) terhadap tersangka penganiayaan, Josniko Tarigan, Senin (06/05/2024).
SPKap ini dikeluarkan Reskrim Polsek Pancur Batu setelah sebelumnya mengeluarkan surat panggilan penjemputan terhadap tersangka tapi tidak diindahkan.
“Awalnya tersangka kooperatif saat pertama kali kita tangani perkara ini,” kata Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu Iptu Sahata Pangaribuan
Namun belakangan tersangka mulai mangkir dari panggilan penyidik setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap alias P21 oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Sempat kita panggil kemarin setelah berkas P21. Maksudnya biar langsung diantar ke JPU. Jadi perkara cepat selesai. Namun dia mangkir ketika kita kirim surat penjemputan, bahkan sudah dua kali,” tambahnya. (TIM)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
