Bacalon Bupati Karo Abetnego Tarigan: “Merampok” Istana Negara, Membangun Kampung Rakyat Jelata..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Mei 18, 2024
Bacalon Bupati Karo Abetnego Tarigan: “Merampok” Istana Negara, Membangun Kampung Rakyat Jelata..!!
 - ()
Editor

Catatan: Sastrawan Sembiring

Namanya cukup dikenal di Indonesia terkhusus di jajaran pemerintah. Dan selama pemerintahan Presiden Jokowi, sosok ini ikut berkecimpung di lingkaran Istana Negara, Jakarta.

Pria berdarah Karo ini banyak membantu tugas-tugas Presiden Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan. Setidaknya, kinerja 9 kementerian di bawah pengawasannya.

Bila ada masalah atau perintah presiden yang mandek atau lelet di sebuah kementerian, maka sosok inilah yang turun tangan untuk memastikan semuanya berjalan lancar sesuai koridor dan aturan yang ada.

Menduduki jabatan yang diembannya sekarang ini tidaklah mudah. Dibutuhkan sosok yang mumpuni, berwawasan luas, disiplin, pekerja keras, bertanggung jawab dan lainnya.

Dan semua itu ada pada sosok “anak kampung” ini. Makanya, Abetnego Tarigan–demikian namanya–bisa menjabat sebagai Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) selama dua periode pemerintahan Presiden Jokowi.

Tapi, walau pun berada di lingkaran Istana Negara, Jakarta, rupanya hati Abetnego Tarigan masih “tertinggal” di “Kuta Kemulihen” (kampung halaman) Tanah Karo Simalem.

Abetnego Tarigan sadar betul kalau “Kuta Kemulihen” leluhurnya di Kab. Karo masih jauh tertinggal dibanding daerah lainnya.

Dia pun tahu persoalan di “Bumi Turang” Tanah Karo Simalem sangat kompleks dan membutuhkan penanganan serius. Ibarat penyakit, persoalan di Tanah Karo Simalem mirip kanker stadium 3.

Tanpa bermaksud menafikan pemerintahan sebelumnya, faktanya persoalan di “Bumi Turang” kian hari semakin menumpuk.

Lihat saja kondisi jalan, pupuk dan obat-obatan pertanian, penataan dan pengelolaan tempat wisata, sarana air bersih, judi, Narkoba, pemasaran hasil pertanian sampai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan lainnya.

Kondisi itu tentu membuat Abetnego Tarigan merasa prihatin. Hatinya perih. Perasaannya sedih. Sebagai pejabat di lingkungan Istana Negara, Jakarta, dia sebenarnya sangat ingin membantu pembangunan di “Bumi Turang”.

Tapi, walau pun menjabat di lingkaran Istana Negara, dia juga punya keterbatasan. Dia tidak bisa berperan aktif mengusulkan mata anggaran karena itu kewenangan bupati yang sedang menjabat.

Namun, bila ada penyaluran anggaran atau bantuan dari pemerintah pusat untuk Tanah Karo Simalem yang “lelet”, tentu dia bisa membantu.

Walaupun tidak memiliki kewenangan untuk menyusun APBD Kab. Karo, Abetnego Tarigan terus berupaya mencari celah agar dana APBN bisa disalurkan untuk membangun Tanah Karo Simalem.

Dan kesempatan itu pun akhirnya datang juga. Berawal dari keluhan masyarakat Liang Melas Datas (LMD) atas kondisi jalan mereka yang puluhan tahun rusak parah sampai pengiriman buah jeruk madu ke Istana Negara, Jakarta, dana APBN melalui Kementerian PUPR pun akhirnya mengucur deras ke Tanah Karo Simalem.

Perjuangan Abetnego Tarigan ini sangat pantas diapresiasi. Apa lagi kita tahu untuk bisa masuk ke lingkungan Istana Negara saja sangat sulit. Apa lagi untuk masuk ke halaman dalam Istana Negara.

Tapi, sejumlah warga LMD bersama truk yang membawa jeruk madu bisa dengan mudah masuk ke dalam Istana Negara. Bebas hambatanlah pokoknya.

Bahkan Presiden Jokowi menyambut kedatangan masyarakat LMD yang membawa oleh-oleh 3 ton jeruk madu hasil pertanian mereka. Presiden Jokowi juga sempat melihat dan mencicipi jeruk madu tersebut. Sangat manis rasanya.

Tak lama setelah itu dana APBN pun mengucur ke Tanah Karo Simalem untuk membangun jalan Liang Melas Datas yang puluhan tahun rusak parah.

Saat ini kondisi jalan sudah mulus. Masyarakat pun dengan mudah dan biaya lebih murah dapat mengangkut hasil pertaniannya untuk dijual ke pasar.

Berangkat dari rasa cinta akan “Kuta Kemulihen” itu pula membuat Abetnego Tarigan memutuskan untuk ikut mendaftar sebagai bakal calon bupati Karo, yang di akhir November 2024 akan menggelar pemilihan kepala daerah.

Dilihat dari tingkat kesejahteraan, sebenarnya Abetnego Tarigan sudah cukup. Kalau pun tidak mengikuti Pilkada Karo, kehidupannya terbilang sudah sangat mapan.

Selain itu, pasca terpilihnya Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, peluang Abetnego Tarigan bertahan di lingkaran Istana Negara sangat besar.

Namun rasa cinta akan “Kuta Kemulihen” membuat Abetnego Tarigan memutuskan untuk pulang kampung guna membangun kampung halamannya.

Sebab, dia sadar betul bahwa untuk membangun Tanah Karo Simalem harus memiliki kewenangan penuh agar bisa menyusun anggaran yang tepat sasaran dan tepat guna.

Dan semua itu bisa terwujud bila rakyat “Bumi Turang” Tanah Karo Simalem memilih Abetnego Tarigan sebagai bupati Karo di Pilkada mendatang.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memuluskan langkah Abetnego Tarigan menuju “Karo 1” sehingga pengalaman dan relasinya ke pemerintah pusat selama ini bisa diberdayakan guna membangun “Kuta Kemulihen” Tanah Karo Simalem. (***)

 

 

IMBAUAN REDAKSI:

Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini