DELI SERDANG, BERSAMA
Banyak pihak mempertanyakan kenapa pelantikan anggota PPS dilakukan KPU Deli Serdang pada hari Minggu, di saat ummat Kristiani seharusnya melaksanakan ibadah agsma.
“Ada apa..?? Apa yang terjadi pada KPU Deli Serdang,” kata seorang unsur pengurus partai politik kepada wartawan di Lubuk Pakam, Minggu (26/05/2024).
Seharusnya KPU Deli Serdang menghormati orang beribadah. Lagi pula Minggu bukanlah hari kerja. Hal ini jangan dianggap spele, bisa berakibat kepada pembatalan karena dianggap melanggar hukum dan mencederai kerukunan beragama.
Ada juga isu beredar, pelantikan tergesa-gesa dilaksanakan agar tidak ada pihak-pihak yang tidak lolos seleksi penerimaan anggota PPS mengajukan keberatan.
Pengumuman hasil seleksi anggota PPS dilaksanakan Sabtu malam dan pelantikannya dilaksanakan Minggu, langsung dilanjutkan pembekalan hari itu juga.
Seleksi anggota PPS se Kabupaten Deli Serdang oleh PPK dinilai berbau “perselingkuhan” antara PPK dan para Kades seperti terkuak di Desa Sukamaju, Kec. Sibolangit.
Adik Kepala Desa Sukamaju diloloskan jadi anggota PPS padahal nilai testingnya paling bawah. Ketua PPK Sibolangit, Fahmi mengatakan hasil testing tidak menentukan tapi hasil wawancara serta rekam jejak seseorang lebih menentukan.
Rekomendasi kepala desa untuk jadi anggota PPS berpotensi jadi sumber malapetaka hancurnya demokrasi, kata seorang pengurus partai politik.
Dari sinilah nanti Kades “bermain” mengatur sosok yang didukungnya. Kemudian cara seperti itu merusak netralitas KPU dalam pemilihan bupati Deli Serdang. Pj bupati Deli Serdang harus cepat turun tangan melihat permainan kotor ini.
Secara umum, kepala desa telah mengatur seleksi calon anggota PPS Pilkada Bupati dan Pilgub ini, dengan cara bermain dengan PPK di kecamatan.
Ditemukan di Desa Penen, Kec. Sibiru-biru serta Desa Sukamaju dan Sikeben, Kec. Sibolangit, Kepala Desa mengatur calon anggota PPS.
Di Desa Penen, Kades memilih ASN jadi anggota PPS. Sedangkan di Desa Sukamaju dan Sikeben, peserta testing nomor bawah dikatrol jadi pemenang. (HB01)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
