DELI SERDANG, BERSAMA
Kasus dua camat Deli Serdang yang diungkap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) “makan” uang sampah, tampaknya makin menarik karena menyeret nama mantan Bupati Deli Serdang AT yang telah lolos jadi anggota DPR RI di Senayan.
Kasus “camat sampah” kini sedang didalami Kejaksaan Negeri Deli Serdang.
Adalah Camat Percut Sei Tuan, A Fitrian Syukri, SSTP, MSi dan Camat Tanjung Morawa. Rio Laka Dewa, SSTP, MAP, yang sudah dimutasi jadi camat Lubuk Pakam, sudah dijatuhi sanksi Tuntutan Ganti Rugi (TGR) masing masing Rp 470 juta dan Rp 100 juta.
TGR ini jadi bukti bahwa ke dua camat tersebut telah dengan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum. Dengan bukti tersebut pihak Kejari Deli Serdang sudah dapat melakukan penahanan, karena jika tidak ke duanya bisa menghilangkan barang bukti.
Tapi, menurut sumber harianbersama.com, Kejari masih mendalami keterlibatan mantan Bupati Deli Serdang AT, sehingga tidak langsung menahan camat PS Tuan dan camat Tanjung Morawa.
Modus operandi tindak kejahatan yang dilakukan ke dua camat “Kelas 1” di Deli Serdang ini sama. Memark up jumlah petugas kebersihan yang bertugas dan menukangi spare parts truk sampah.
Seperti terungkap alokasi dana sampah di Percut Sei Tuan sebesar Rp 5,3 milyar/tahun dan di Tg. Morawa sebesar Rp 4 milyar. Sementara sampah-sampah masih menumpuk di mana-mana. Tidak diangkut.
Dilaporkan setiap hari truk sampah beroperasi sebanyak 20-40 kali. Padahal faktanya tidak seperti itu. Ada pula dilaporkan pergantian ban truk 3 kali setahun.
Ketika BPK melakukan pemeriksaan, terbongkarlah kasus korupsi tadi. Dan penanganannya ditindaklanjuti oleh Kejari Deli Serdang.
Diungkapkan sebelumnya pihak Inspektorat Deli Serdang sudah melakukan pemeriksaan pengelolaan sampah, tapi tidak menemukan adanya korupsi. Muncullah praduga camat telah menyuap Itwilkab Deli Serdang tersebut guna “mencuci” kasusnya itu.
Disebut-sebut Pj Bupati Deli Serdang kewalahan menangani sejumlah kasus korupsi di Deli Serdang. (HB01)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!