DELI SERDANG, BERSAMA
Kasus camat “makan” duit sampah di Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, terus mendapat sorotan tajam. Kejari Deli Serdang yang sedang menangani kasusnya diminta tidak main-main atau coba-coba “bermain”.
“Kita minta Kejari Deli Serdang benar-benar serius menangani kasus dua camat itu. Kalau memang tidak mampu lebih baik angkat “bendera putih”. Jangan coba-coba “bermain” bisa bahaya,” tegas Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Amanat Rakyat Sumatera Utara (LSM LARaS), Firdaus Tanjung, saat ditemui kru harianbersama.com, kemarin.
Menurut Firdaus, Tipikor Polresta Deli Serdang dan Polda Sumut, hendaknya mengambil alih penanganan kasus ini sekiranya Kejari Deli Serdang tidak mampu “menyeret” ke pengadilan para pelaku yang terduga korupsi uang kebersihan itu.
Seperti diketahui, sesuai temuan BPK RI, dua camat di Kab. Deli Serdang yaitu Camat Percut Sei Tuan, A Fitrian Syukuri, SSTP, MSi, terduga korupsi uang kebersihan Rp 470 juta dan Camat Tanjung Morawa Rio Laka Dewa yang saat ini camat Lubuk Pakam sebesar Rp 100 juta.
Sesuai temuan BPK RI, ke dua camat itu telah menyelewengkan dana kebersihan yang bersumber dari APBD Kab. Deli Serdang. Ke duanya dikenakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) dan diberi waktu 60 hari untuk mengembalikan ke negara.
“Pun begitu, kami akan tetap mengawal kasus korupsi anggaran dana kebersihan ini. Kami tetap berkomitmen menyuarakan kasus-kasus korupsi dan gratifikasi. Saat ini kami juga berencana mengadukan ke dua camat itu berdasarkan hasil temuan BPK RI,” tandas Firdaus. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
