DELI SERDANG, BERSAMA
Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, sedang “tidak sehat”. Dinas yang dipimpin dr Asri Ludin Tambunan anak mantan Bupati Deli Serdang Alm Drs Amri Tambunan itu, diterpa kasus dugaan pungutan liar (Pungli).
Sejak Rabu (19/06/2024) hingga Kamis (20/06/2024) sejumlah kepala Puskesmas (Kapus) dan bidan diperiksa Inspektorat Pemkab Deli Serdang. Di antaranya kepala Puskesmas Deli Tua, Namorambe, Batang Kuis dan Tanjung Rejo Percut Sei Tuan.
Para Kapus dan sejumlah bidan itu diperiksa kasus dugaan Pungli dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp 15 juta per Puskesmas.
Kepala Inspektorat Pemkab Deli Serdang, Edwin Lubis, SH, yang dikonfirmasi kru harianbersama.com melalui WhatsApp, Kamis (20/06/2024) membenarkan pemanggilan terhadap Kapus dan bidan tersebut. “Benar dan masih dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Di tengah pemeriksaan yang sedang berlangsung, beredar kabar sejumlah oknum Dinkes Deli Serdang “kasak kusuk” meminta nomor rekening bendahara Puskesmas.
Menurut sumber kru harianbersama.com yang minta namanya dirahasiakan, tujuan oknum Dinkes itu untuk mengembalikan dana BOK yang dipungli selama ini.
Menanggapi kabar yang beredar itu, Edwin Lubis, meminta untuk memberitahukan siapa yang memberi informasi kepada kru harianbersama.com terkait kabar tersebut.
“Kita menjamin sumber informasi tidak akan dibocorkan. Inspektorat punya kode etik wajib melindungi sumber informasi. Tujuan kita agar para ASN Puskesmas itu lebih baik ke depan,” ujar Edwin.
Edwin mengaku membutuhkan informasi dan masukan sebanyak-banyaknya terkait dugaan Pungli tersebut. “Jangan hanya cerita di luaran saja yang tidak bisa dijadikan bukti,” kata Edwin.
Dia juga berharap para Kapus dan bidan yang sudah dipanggil dan diperiksa, memberikan keterangan yang sebenar-benarnya.
Sementara itu Bendahara Puskesmas Kutalimbaru, Teta Sembiring, yang dikonfirmasi kru harianbersama.com melalui telepon, Kamis (20/06/2024) mengakui sejumlah rekannya dari Puskesmas kecamatan lain sudah dipanggil Inspektorat Pemkab Deli Serdang.
“Pemanggilan dilakukan melalui telepon. Puskesmas Kutalimbaru belum ada dipanggil. Kalau soal uang kutipan Rp 15 juta itu, saya tidak tahu menahu masalahnya,” jelas Teta Sembiring. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
