DELI SERDANG, BERSAMA
Kinerja Polsek Talun Kenas menambah bobroknya Polri di mata masyarakat. Tanpa menunjukkan surat perintah penangkapan (SPKap), sejumlah petugas mendobrak pintu rumah lalu menangkap dan menahan seorang anak di bawah umur dengan tuduhan maling.
Beredar kabar kedatangan polisi ini setelah ditelepon seorang warga yang dikenal sebagai orang kaya di Desa Negara Beringin, Kec. STM Hilir, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, yang mengaku kehilangan uang seminggu lalu.
JLS (15) ditangkap saat sedang tidur di rumah saudaranya Liasna Beru Tarigan di Dusun II, Desa Negara Beringin. Remaja ini kemudian ditahan polisi. Sempat menginap satu malam di sel tahanan, JLS akhirnya dikeluarkan.
Pun begitu, Julita Beru Sembiring orang tua JLS protes terhadap kinerja petugas Polsek Talun Kenas yang bertindak mirip preman itu.
Kepada wartawan di Desa Negara Beringin, Minggu (14/07/2024) Julita menilai penangkapan terhadap anaknya itu sudah seperti teroris.
“Katanya polisi penegak hukum. Tahu hukum. Tapi kok saat menangkap anak saya tidak menunjukkan surat perintah penangkapan atau surat lainnya. Apa tindakan polisi itu dibenarkan menurut KUHAP dan aturan yang berlaku di negara ini,” ujarnya.
Menurut Julita, akibat tindakan personil Polsek Talun Kenas itu, anaknya jadi trauma. “Anakku sekarang sering menangis. Dan setiap melihat orang asing, dia ketakutan dan lari ke perladangan,” kata Julita sedih.
Julita mengaku tidak akan tinggal diam. Dia mengaku akan membawa kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak. “Saya juga akan melaporkan petugas Polsek Talun Kenas itu ke Propam,” tandasnya.
Sementara Kapolsek Talun Kenas, AKP Jurnal Aritonang, ketika dikonfirmasi wartawan melalui WhatApp, tidak menjawab. (TIM)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
