DELI SERDANG, BERSAMA
Larangan “berbisnis” pakaian sekolah rupanya tak “mematikan” akal oknum-oknum sekolah yang ingin meraup keuntungan. Aturan diakali, keuntungan pun digali.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2023-2024 sudah berlangsung. Ribuan siswa-siswi baru sudah mendaftar dan diterima untuk melanjutkan jenjang pendidikannya.
Sebagai siswa baru tentu semuanya serba baru. Mulai dari buku baru, pakaian sekolah baru sampai sepatu dan tas baru.
Semua itu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apa lagi kondisi ekonomi saat ini sedang terpuruk. Dipastikan masyarakat miskin kewalahan untuk mencari uang guna kebutuhan perlengkapan sekolah anaknya.
Pun begitu, rupanya masih ada juga oknum-oknum pihak sekolah yang tega meraup keuntungan dari para orang tua siswa tersebut.
Larangan pemerintah bahwa pihak sekolah tidak boleh menjual perlengkapan sekolah seperti pakaian seragam dan sejenisnya, memang dipatuhi.
Namun, oknum-oknum di sekolah “memutar otak” guna “mengakali” larangan tersebut. Salah satunya dengan mengarahkan orang tua siswa agar membeli pakaian anaknya di luar sekolah, tapi orangnya sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Harganya pun fantastis. Rp 330 ribu.
Begitulah yang terjadi di SMPN 4 Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Sudah mirip seperti kata pepatah “musang” berbulu “domba”.
“Kami di sekolah tidak menyediakan atau menjual baju seragam bang. Tapi orang tua murid kami arahkan untuk membelinya di luar sekolah pada orang yang telah kami tetapkan dengan harga Rp 330 ribu. Pskain itu terdiri dari baju batik, baju olah raga, topi dan dasi,” kata Kepala Sekolah SMPN 4 Percut Sei Tuan, Kusnardi, SPd, melalui WhatsApp kepada kru harianbersama.com, baru-baru ini.
Kabid Guru dan Tenaga Pendidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kab. Deli Serdang, Jumakir, saat dikonfirmasi kru harianbersama.com, baru-baru ini, enggan memberikan komentar. “Saya sedang Diklat di Kepulauan Batam,” ujar Jumakir. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!