LUBUK PAKAM, BERSAMA
Camat Percut Sei Tuan A Fitrian Syukri, SSTP, MSi, akhirnya bisa bernafas lega. Penyelidikan kasus penyelewengan dana kebersihan TA 2023 sesuai temuan BPK RI, telah dihentikan Kejari Deli Serdang, Sumatera Utara, karena kerugian negara Rp 470 juta telah dikembalikan camat.
Kasi Intel Kejari Deli Serdang, Boy Amali, SH, dalam keterangan tertulis yang diterima kru harianbersama.com, Selasa (30/07/2024) mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah meminta keterangan dari pihak-pihak terkait.
Termasuk memeriksa dan menganalisa bukti dokumen-dokumen pengelolaan anggaran persampahan di Kec. Percut Sei Tuan TA 2023. “Penghentian penyelidikan pada 15 Juli 2024,” katanya.
Boy Amali mengakui, saat penyelidikan diperoleh keterangan dan data-data dukungan terkait pengelolaan anggaran persampahan tersebut.
“Terdapat kelebihan pembayaran bahan bakar dan pelumas sebesar Rp 410.393.838,” ungkap Boy.
Namun, sambung Boy, berdasarkan keterangan sejumlah pihak dan bukti pendukung lainnya, temuan BPK sebesar Rp. 410.393.838 adalah kegiatan yang telah dilaksanakan. Tahun 2023 kendaraan persampahan rutin beroperasi.
Menurut Boy, kerugian negara akibat kelebihan bayar itu telah dikembalikan ke kas Pemkab Deli Serdang yang disetor melalui Bank Sumut.
“Intinya perkara ini dihentikan karena tidak ditemukan perbuatan pidana,” kata Boy Amali. Kepala Inspektorat Pemkab Deli Serdang, Edwin Nasution, SH, saat dikonfirmasi juga menyatakan hal yang sama.
Sementara itu, menurut catatan kru harianbersama.com, selama 2023 banyak sampah yang menggunung dibiarkan menebar bau busuk di tepi jalan di Kec. Percut Sei Tuan. Entah kenapa sampah-sampah itu tidak diangkut ke tempat pembuangan akhir. (HB06)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
