MEDAN, BERSAMA
Entah apa maksud dan tujuan belasan anggota Brimob Polda Sumut ini. Pasukan elit Polri itu “menguasai” separuh tempat duduk di ruang sidang PN Lubuk Pakam saat sidang praduga kepemilikan senjata api dengan terdakwa Edi Suranta Gurusinga alias Godol, Senin (05/08/2024).
Warga dari pihak keluarga terdakwa Godol yang terpaksa duduk di lantai ruang sidang di PN Lubuk Pakam.
Akibatnya, sejumlah warga yang merupakan keluarga terdakwa terpaksa duduk di lantai. Padahal, agenda sidang adalah duplik, bukan keterangan saksi dari Brimob.
Ronald Siahaan, SH, MH, tim kuasa hukum Godol menilai, kehadiran belasan anggota Brimob Polda Sumut itu membuat kondisi terdakwa menjadi tertekan.
“Seharusnya anggota Brimob Polda Sumut itu jangan berada di ruangan sidang saat persidangan sedang berlangsung. Itu membuat terdakwa merasa tertekan,” katanya.
Menurut Ronald, jika anggota Brimob Polda Sumut itu ditugaskan pimpinannya untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), maka keberadaan mereka bisa di luar ruang sidang.
“Jika mereka ingin melihat sidang, perhatikan pengunjung sidang yang lainnya. Jika untuk menjaga Kamtibmas, silahkan di luar ruang persidangan. Jangan penuhi ruangan sidang ini sampai akhirnya ada pengunjung atau keluarga terdakwa harus duduk di lantai,” tambahnya.
Ronald pun meminta majelis hakim untuk mengevaluasi jalannya persidangan. Agar pengunjung bisa duduk di kursi yang disediakan. Selain itu, Kapolda Sumut juga harus mengevaluasi Dansat Brimob Polda Sumut atas insiden ini.
“Ini pasti mencoreng citra Brimob Polda Sumut yang mottonya jiwa ragaku untuk kemanusiaan. Motto itu kami pertanyakan dalam insiden ini,” terangnya.
Sayangnya, Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Rantau Isnur Eka, ketika dikonfirmasi awak media tidak menjawab. (TIM)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!
