MEDAN, BERSAMA
Proyek pembangunan Pasar Tavip, Binjai, Sumatera Utara, berbiaya Rp 76 miliar lebih gagal diresmikan Presiden Jokowi hari ini, Selasa (15/10/2024). Seyogianya proyek kebanggaan warga Binjai tersebut diresmikan presiden bersamaan dengan proyek strategis lainnya.
Proyek yang dananya bersumber dari APBN tahun anggaran 2023/2024 yang dikerjakan PT KBMP berbiaya Rp 76.637.278.000 (Rp 76 miliar lebih) patut dipertanyakan.
“Baik dari segi keterlambatan serta banyaknya volume dan item yang tertulis dalam kontrak tidak seluruhnya dikerjakan,” ujar sumber yang layak dipercaya kepada beberapa media, Selasa (15/10/2024).
Sumber pun menunjukkan foto papan proyek serta Rincian Anggaran Biaya (RAB) tercatat masa kontrak pengerjaan Pasar Tavip selama 330 hari. Tapi, anehnya, kata sumber, pada papan proyek tidak dicantumkan kapan dimulai dan berakhirnya pekerjaan tersebut.
Ditambahkan, semula dijadwalkan proyek pembangunan Pasar Tavip, Binjai, diresmikan Presiden Jokowi pada hari ini. Namun karena keterlambatan pengerjaan serta banyaknya volume pekerjaan terduga bermasalah, menjadikan proyek Pasar Tavip gagal diresmikan Jokowi.
Jadwal kunjungan Presiden Jokowi ke Sumut hari ini dan Rabu (16/10/2024) tercatat untuk meresmikan beberapa proyek. Antara lain meresmikan Sport Center (Batang Kuis, Deli Serdang), jalan Tol Seksi 5 Kisaran, Bendungan Lau Simeme (Sibiru-biru, Deli Serdang). Dan hari Rabu meresmikan dan meninjau KDTH Itdel (Toba), meninjau Food Estate (Humbang) dan kembali ke Jakarta.
Dari jadwal kunjungan Presiden Jokowi ke Provinsi Sumatera Utara tidak tercantum peresmian Pasar Tavip Binjai. “Diduga karena kondisi lapangan masih berkisar 80 persen serta banyaknya dugaan penyimpangan,” ujar sumber yang sangat mengetahui seluk beluk pembangunan Pasar Tavip Binjai tersebut .
Sudah Didesak MK
Pihak Manajemen Konstruksi (MK) sejak awal sudah berupaya untuk mengejar jadwal supaya proyek Pasar Tavip dapat diresmikan Presiden Jokowi. Namun sangat disesalkan pihak PPK dan kontraktor terkesan kurang perhatian.
Pada rapat hari Rabu (09/10/2024) pihak MK meminta agar jumlah pekerja ditambah. Jangan menunggu selesai dahulu pekerjaan yang ada baru dipindahkan ke sub bagian lainnya. Selain itu juga dibuat waktu pekerja 3 shift.
Namun masukan tersebut tidak ditindak lanjuti mengingat waktu pelaksanaan dari penambahan waktu yang tersisa tinggal 30 hari lagi. Pengujian tanah sampai sekarang belum dilakukan padahal sejak awal sudah diajukannoleh MK.
Begitu juga pengujian tarik besi, pengujian air ke laboratorium dan pengujian beton kembali. Material seperti panel-panel supaya secepatnya diorder mengingat waktu pekerjaan yang semakin mendekat, pompa untuk deep well agar segera disusul.
Celakanya lagi, petugas ahli K-3 kontraktor belum juga didatangkan hingga sekarang. Tambahan jaring pengaman untuk lantai 2 dan 3 di gedung parkiran juga sudah diminta agar ditindaklanjuti. Entah kapan target kontraktor menyelesaikan struktur gedung parkir.
“Pokoknya jika BPK dan aparat penegak hukum mengaudit proyek tersebut, maka kerugian negara cukup besar,” ujar sumber.
PPK Bungkam
Beberapa wartawan mencoba untuk konfirmasi dengan mengajukan pertanyaan tertulis kepada PPK tapi tidak bersedia untuk dikonfirmasi.
Surat konfirmasi sudah dilayangkan tanggal Rabu (09/10/2024) dan hingga, Selasa (15/10/2024) PPK Prasarana Strategis Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I Sumut yang merangkap PPK Pasar Tavip Binjai, Budi Alfiyanto, ST, bungkam. (TIM)