DELI SERDANG, BERSAMA
Calon Bupati Deli Serdang No 2 dr Asri Ludin Tambunan berpasangan dengan Lomlom Suwondo yang kerap berkampanye akan menyejahterakan rakyat sepertinya hanya manis di bibir. Faktanya jauh panggang dari api.
Buktinya, para pedagang yang biasa berjualan di tepi jalan samping Lapangan Reformasi, Desa Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, dilarang berjualan karena Cabup Asri Ludin Tambunan akan menggelar kampanye di lapangan tersebut, Selasa (19/11/2024). Lapak para pedagang itu pun ditutup menggunakan terpal.
Padahal, kala kampanye pemilihan presiden di Pemilu yang baru lalu, para pedagang ini dibebaskan tetap berjualan. Tidak ada penutupan. Malah, para pedagang bisa meraup keuntungan banyak dari peserta kampanye dan transaksi ekonomi cukup tinggi.
Tapi beda dengan kamlanye Cabup Deli Serdang dr Asri Ludin Tambunan yang kerap disebut Cabup Dinasti. Ngomongnya akan menyejahterakan rakyat tapi pedagang malah sengsara.
Keinginan meraup keuntungan besar sekali dalam lima tahun pun sirna. Yang ada malah malapetaka. Untuk makan pun mereka bingung karena lapak jualannya ditutup. Tidak diperbolehkan berjualan selama kampanye Cabup Asri Ludin Tambunan.
Pantauan kru harianbersama.com di lokasi, Senin (18/11/2024) Kasi Trantib Kec. Percut Sei Tuan memimpin anggotanya untuk menutup seluruh lapak para pedagang.
Aksi penutupan lapak pedagang ini tanpa pemberitahuan lisan maupin tulisan. Tiba-tiba saja Trantib datang dan langsung menutup lapak para pedagang.
“Kami hanya pedagang asongan berupa tas, perhiasan imitasi dan es boba yang mencari nafkah sesuap nasi untuk keluarga di rumah bang. Tapi itu pun ditutup. Padahal kami sudah bertahun-tahun berjualan di sini,” kata seorang pedagang mengaku marga Sianturi.
Anehnya, sambung Sianturi, saat kampanye akbar Pilpres kemarin, mereka bebas berjualan seperti biasa. Tidak ada larangan. Konon pula penutupan. “Kami berjualan bukan cari kaya bang, hajya demi sesuap nasi dan menafkahi keluarga dan anak-anak,” ujarnya.
Kondisi ini tentu sangat memberatkan bagi pedagang. Sebab, mereka mayoritas cari pagi untuk makan malam. Selain itu, kondisi ini juga menunjukkan bahwa Cabup Asri Ludin Tambunan dan Cawabup Lomlom Suwondo tidak memikirkan kesejahteraan rakyat.
Kasi Trantib Kec. Percut Sei Tuan, Harun, yang ditemui kru harianbersama.com di lokasi, tidak mau memberikan penjelasan terkait pelarangan dan penutupan lapak para pedagang tersebut.
Camat Percut Sei Tuan, A Fitrian Syukuri, yang dikonfirmasi juga tidak mau memberikan komentar. (HB06)