Bantu Korban Banjir Deli Serdang..!! Mapel Harap Boby Nasution Prioritaskan Pelestarian Lingkungan..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Desember 1, 2024
Bantu Korban Banjir Deli Serdang..!! Mapel Harap Boby Nasution Prioritaskan Pelestarian Lingkungan..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

DELI SERDANG, BERSAMA

Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan (Mapel) Indonesia, Gemar Alam Psikologi Universitas Medan Area (Gasi UMA) dan mahasiswa Psikologi Potensi Utama beserta para dosen, membantu korban banjir yang merendam rumah warga, kemarin.

Bencana banjir terparah yang pernah terjadi itu akibat hujan lebat yang berlangsung lama, terkhusus di wilayah pegunungan di Kab. Karo dan Deli Serdang, Selasa malam (26/11/2024) sampai Rabu (27/11/2024) sore.

Wilayah Kab. Deli Serdang yang dilanda banjir hampir menenggelamkan rumah warga antara lain di Desa Dalu X B, Kec. Tanjung Morawa, Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan dan Desa Marindal 1, Kec. Patumbak.

Mapel Indonesia dipimpin Ketua Umum M Yusuf Hanafi Sinaga, SSos, kemudian memberikan bantuan ratusan paket Sembako, obat-obatan dan kebutuhan bayi untuk korban banjir di 3 kecamatan itu, Sabtu (30/11/2024).

Sebelumnya, Mapel Indonesia bersama Basarnas Medan dan Potensi SAR MTA
juga ikut turun mencari korban hanyut di Sungai Belumai, Tanjung Morawa, Rabu (27/11/2024).

Kepada wartawan, M Yusuf Hanafi Sinaga, mengatakan, banjir yang melanda Kota Medan, Deli Serdang dan Kab. Karo sekitarnya merupakan peringatan bagi kita semua.

“Bencana alam ini merupakan tanda bahwa alam membutuhkan perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah,” ujarnya.

  • Karena itu, sambungnya, Yayasan Mapel Indonesia berharap gubernur Sumut yang baru terpilih, Boby Nasution, menjadikan pelestarian lingkungan sebagai program prioritas utama dalam membangun Sumatera Utara.

“Pelestarian lingkungan adalah kunci untuk hidup berdampingan dengan alam secara harmonis. Jika terus mengabaikan lingkungan, maka kita akan terus dihadapkan pada bencana yang mengancam kehidupan,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa langkah konkret yang perlu dilakukan adalah reboisasi besar-besaran dengan menanami kembali hutan yang gundul terutama di sekitar aliran sungai. Kemudian pengelolaan sampah yang baik dengan membangun sistem yang efektif dengan melibatkan masyarakat.

“Selain itu pembersihan saluran dan memastikan irigasi berfungsi baik untuk mencegah genangan air, menormalisasi sungai untuk meningkatkan kapasitas tampung air. Kemudian peningkatan kesadaran masyarakat dengan melakukan kampanye dan edukasi pentingnya menjaga lingkungan,” jelasnya.

Senada dengan itu, Direktur Tanggap Bencana Yayasan Mapel Indonesia, Juhar Tawariska, berharap bencana banjir ini menjadi momentum untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan membangun Sumatera Utara yang lebih baik serta berkelanjutan. (HB03)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini