MEDAN, BERSAMA
Bebasnya bandar Narkoba berjualan sabu-sabu berkilo-kilo di Kec. Deli Tua, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, mendapat perhatian serius dari Polsek Deli Tua.
Bahkan, Kanit Reskrim Polsek Deli Tua AKP Marulitua Siregar, SH, MH, mengaku tengah membidik jaringan sindikat bandar sabu-sabu tersebut. Kek gini kan paten laee..!!
“Kita atensi untuk diungkap bang,” tegas AKP Marulitua Siregar, kepada kru harianbersama.com, Jumat (03/01/2025) siang, menanggapi keresahan masyarakat atas ulah tiga sindikat Narkoba tersebut.
Menurut AKP Marulitua Siregar, pihaknya serius untuk mengungkap jaringan sindikat Narkoba yang beroperasi di wilayah hukumnya.
Keseriusan itu terlihat dari komunikasi Kanit Reskrim AKP Marulitua Siregar dengan Kapolsek Deli Tua Kompol Dedy Darma, SH.
“Kemarin kita juga sudah komunikasi dengan Pak Kapolsek untuk kita buat Mindik ke tiga jaringan sindikat Narkoba itu bang,” ungkap AKP Marulitua Siregar.
Seperti diketahui, peredaran sabu-sabu di wilayah hukum Polsek Deli Tua benar-benar sudah sampai di level darurat. Lebih mudah membeli sabu-sabu dari pada kacang rebus.
Celakanya, Polsek pun sepertinya “tutup mata”. Padahal, lokasinya tidak terlalu jauh dari markas korps baju cokelat tersebut.
Informasinya, ada 3 bandar yang terdeteksi beroperasi di Kec. Deli Tua. Yaitu Riko di Gang Koramil, Kel. Deli Tua Induk.
Rendi pemasok sabu di kawasan Pamah, Kel. Deli Tua Barat dan Ricky beroperasi di Gang Lestari, Desa Mekar Sari, Kec. Deli Tua. Lokasi ke tiga bandar ini tidak terlalu jauh dari Mapolsek Deli Tua.
Pantauan wartawan, Senin (30/12/2024) malam, para pecandu terlihat mengantri membeli sabu dalam bentuk paket di ke tiga titik tempat penjualan sabu-sabu itu.
Kabarnya, Riko menjual sabu-sabu melalui jendela dengan jerjak besi. Di setiap pintu rumah itu juga menggunakan jerjak besi terduga untuk menghindari penangkapan.
Sabu yang dijual Riko disebut-sebut berasal dari Rendi warga Pamah, Kel. Deli Tua Barat. Sabu dipasok sampai berkilo-kilo untuk merusak generasi penerus bangsa.
Sedangkan di Gang Lestari, Desa Mekar Sari, beroperasi Ricky yang menjual sabu-sabu dalam skala besar. Berkilo-kilo. Selama beroperasi, ke tiga “pemain” sabu-sabu ini kabarnya tidak pernah ditangkap polisi.
Warga di sana pun sudah lama resah. Tapi mereka tidak tahu mau mengadu kepada siapa. Sepertinya warga sudah tidak percaya lagi kepada polisi.
“Udah parah kali bang. Dari pagi sampai dini hari ramai pembeli dan gak habis-habis sabunya. Polisi pun gak nangkap-nangkap,” kata warga yang minta identitasnya dirahasiakan.
Namun, sambung warga, sejak diberitakan media online harianbersama.com, aktivitas jual beli sabu-sabu mulai sepi. Ada praduga jaringan sindikat Narkoba itu semakin rapi dalam menjual barang haram tersebut. (TIM)