LUBUK PAKAM, BERSAMA
Jarang kali terjadi seorang pejabat menduduki jabatan dua kali di tempat yang sama. Christina Boru Siagian istri dari seorang marga Tambunan memperoleh kesempatan seperti itu.
Ini terjadi di Pemkab Deli Serdang setelah dr Asri Ludin Tambunan belum sebulan jadi bupati. Christina Boru Siagian diberi jabatan Plt Sekretaris Disdukcapil mengisi tempat kosong.
Padahal, dulu dia adalah Sekretaris Dukcapil definitip yang kemudian diangkat oleh Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan jadi Kadis Infokom Deli Serdang.
Konon suami Christina bermarga Tambunan termasuk tim pemenangan dari putra Ashari Tambunan yakni Adlin Tambunan yang menang jadi Wabup Serdang Bedagai. Politik balas budilah, kira-kira.
Tidak lama menduduki jabatan Kadis Infokom, dia didemo oleh stafnya karena dinilai tidak mampu menjalankan tugas dan “otoriter”.
Tapi para Kabid di dinas itu yang dimutasi oleh Bupati Ashari Tambunan kala itu karena dituding para Kabid di situlah yang tidak becus memimpin anak buahnya sehingga berani mendemo Kadis.
Begitulah Bupati Ashari Tambunan melindungi Christina sehingga Kabid yang tidak berdosa menerima getahnya.
Seminggu sesudah itu Bupati Ashari Tambunan lengser karena maju sebagai Caleg DPR RI. Naiklah Yusuf Siregar jadi bupati yang selama ini duduk sebagai wakil bupati.
Bulan berikutnya, jabatan Christina sebagai Kadis Infokom dicopot dan turun tahta jadi Kabid di Kesbang Linmas. Mungkin bias dari aksi demo pegawai Infokom terdahulu.
Begitu dr Asri Ludin Tambunan terpilih jadi bupati, dia pun menunjukkan otoritasnya sebagai penguasa dan kembali mengangkat Christina Boru Siagian ke Plt Sekdukcapil yang dulu pernah didudukinya.
Konon kabarnya dia bakal diorbitkan jadi Kadis Dukcapil menggantikan Sihaloho yang enam bulan lagi “game over” alias pensiun.
Christina ini sosok pejabat yang kurang disenangi ASN, karena angkuh dan otoriter baik selama bertugas di Dukcapil dan di Dinas Infokom.
Hanya saat di Dinas Infokom, ASN di situ berani melawan dengan melakukan aksi unjuk rasa. Karena itulah Bupati Yusuf Siregar berani mencopot Christina dari jabatan Kadis karena dinilai sudah berseberangan dengan ASN di situ.
Begitulah gaya dr Asri memimpin. Angkuh dan otoriter. Banyak ASN di Pemkab Deli Serdang gerah dan pindah daerah karena gaya kepemimpinan dr Asri yang keras tidak menentu.
Ada juga kabarnya staf Disdik pindah ke bagian lain dan rela meninggalkan eselonnya memilih non eselon dari pada dimutasi tidak karuan.
Lihatlah sewaktu penarikan mobil dinas dari pejabat eselon IV, sosok bupati baru ini sangat arogan bagai orang yang tidak berpendidikan saja, marah-marah. Jauh beda dengan walikota Medan yang baru.
Dia mendatangi semua bagian dan melempar senyum serta menyapa staf yang bekerja sembari menepuk bahu. Bekerja yang baik, sapanya. Soal nanti dimutasi itu penuh jadi kewenangannya, tidak perlu marah apa lagi angkuh. (HB01)