Gaspol Ketuaa..!! Sampaikan 7 Tuntutan, Mahasiswa Ancam Walikota Tebing Tinggi..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Maret 24, 2025
Gaspol Ketuaa..!! Sampaikan 7 Tuntutan, Mahasiswa Ancam Walikota Tebing Tinggi..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

TEBING TINGGI, BERSAMA

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koms (P) Lafran Pane Tebing tinggi Cabang Siantar-Simalungun, mengancam akan mengerahkan massa sebesar-besarnya jika 7 tuntutan mereka tak diterge walikota Tebing Tinggi dalam waktu dekat.

Ancaman itu diungkapkan saat mereka mendemo kantor walikota Tebing Tinggi, Jumat (21/03/2025).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk mengawal pemerintahan dan evaluasi terhadap 30 hari kerja Walikota Tebing Tinggi, Iman Irdian Saragih, sekaligus menagih komitmen pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Tebing Tinggi.

Sayangnya, Walikota Tebing Tinggi, Iman Irdian Saragih, enggan menemui massa aksi dan hanya mengutus Asisten II.

Hal itu pun memicu kekecewaan sekaligus kemarahan mahasiswa, yang menilai pemerintah seolah menghindari dialog terbuka terkait permasalahan yang mereka suarakan.

Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan tujuh tuntutan utama, yang harus segera direspons walikota, yakni soal aset negara, pengelolaan sampah yang semrawut, program UMKM, warga putus sekolah.

Lalu, masalah banjir yang tidak pernah ada solusi, soal pengemis dan gepeng yang membuat wajah kota buruk dan memastikan eks hibah Akbid Pemko yang kini menjadi Kampus UIN.

Koordinator Lapangan (Korlap), Rizki Ambia, yang juga Kabid PTKP HMI Komisariat Lafran Pane, menegaskan, aksi ini bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kondisi Kota Tebing Tinggi.

“Kami datang dengan itikad baik, membawa suara masyarakat dan ingin berdialog langsung dengan walikota. Tapi apa yang terjadi, walikota tidak menemui kami. Ini bentuk ketidakterbukaan pemimpin daerah karena menghindari rakyat untuk berdiskusi,” ujar Rizki Ambia dalam orasinya.

Dia menegaskan, HMI tidak akan berhenti hanya pada aksi hari ini. Jika dalam waktu dekat walikota tidak merespons dengan tindakan nyata, maka gelombang aksi yang lebih besar akan kembali digelar.

Ketua HMI Komisariat Lafran Pane Tebing Tinggi, Jihan Akbar, yang ikut memberikan orasi menyesalkan ketidakhadiran walikota dan mempertanyakan komitmennya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di Tebing Tinggi.

“Kami tidak datang untuk sekadar berteriak, kami datang meminta solusi. Tapi, bagaimana mungkin ada solusi jika pemimpinnya tidak mau mendengar dan bertemu langsung dengan rakyatnya,” kata Jihan.

Dalam orasinya Jihan menyatakan, persoalan sampah, aset daerah yang terbengkalai, angka putus sekolah yang tinggi, serta banjir yang terus berulang, merupakan masalah yang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

“Jangan biarkan Kota Tebing Tinggi tenggelam dalam masalah Jangan biarkan anak-anak putus sekolah hanya karena mereka miskin. Jangan biarkan kota ini menjadi kubangan sampah. Di mana komitmen walikota dalam menyelesaikan ini semua,” tandasnya.

Jihan juga menyatakan, HMI siap turun ke jalan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika tidak ada langkah konkret yang diambil Pemko Tebing Tinggi.

“Kami beri waktu. Jika tidak ada respons yang jelas dari walikota, kami akan kembali dengan massa yang lebih banyak. Jangan kelen anggap remeh gerakan ini,” tegasnya.

Usai menyampaikan tuntutannya, massa HMI Tebing Tinggi meninggalkan Balai Kota sambil mengancam akan kembali jika Pemko tidak merespon dengan baik. (RED)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini