DELI SERDANG, BERSAMA
Proyek pembangunan tembok penahan di Dusun V, Desa Suka Makmur, Kec. Kutalimbaru, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat. Soalnya, di lokasi tidak terlihat papan plang proyek sebagaimana diwajibkan oleh peraturan yang berlaku.
Pantauan kru harianbersama.com di lokasi, Kamis (20/03/2025) terlihat bangunan sudah mulai dicor. Tampak juga beberapa tiang penyangga dan mall untuk pengecoran.
Namun, mulai proyek itu dibangun hingga Senin (24/04/2025) tidak terlihat papan plang proyek di lokasi. Padahal, pemasangan plang proyek diwajibkan sesuai aturan yang ada sebagai bentuk transparansi publik.
Hal ini pun membuat masyarakat bingung. Mereka tidak tahu proyek apa, sumber dana, waktu pengerjaan, volumenya maupun perusahaan yang mengerjakannya.
Berdasarkan penelusuran kru media ini, rupanya pembangunan itu proyek Desa Suka Makmur bersumber dari APBDes 2024. Aneh, memang. Anggarannya tahun 2024 tapi dikerjakan 2025.
Timbul penafsiran di tengah masyarakat bahwa plang proyek sengaja tidak dipasang di lokasi terduga untuk mengelabui masyarakat.
Praduga itu semakin kuat dengan adanya pengakuan salah satu anggota BPD Desa Suka Makmur. “Sebenarnya Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang kebetulan Kasi Pembangunan, sudah diminta untuk memasang plank proyek di lokasi,” kata anggota BPD yang minta namanya dirahasiakan.
Menurutnya, peran serta masyarakat dalam pengawasan pengelolaan dana desa memang penting.
“Tapi kalau plang informasi proyek tidak dipasang di lokasi, bagaimana masyarakat dapat mengawasinya..?? Makanya wajar saja bila ada warga yang curiga dan meminta Kejari memeriksa APBDes tersebut,” tandasnya.
Sementara itu Kades Suka Makmur, Bahtiar Ginting, yang dikionfirmasi melalui WhatsApp, kemarin, menyatakan, papan proyek sudah ada tapi belum dipasang TPK di lokasi.
Kades juga mengakui adanya keterlambatan dalam menyelesaikan proyek penahan itu. “Memang saya rasa juga lambat siapnya proyek tersebut. Tapi kita tidak biasa berbuat banyak karena faktor cuaca dan mobilitas bahan-bahannya yang terhambat,” ujarnya.
Untuk melansir bahan pembangunan itu, menurut Kades, terpaksa menggunakan mobil gardan dua milik warga yang dirental karena medannya sulit dilalui kendaraan biasa.
“Kita juga tidak bisa memaksa pemilik kendaraan, karena dia juga menggunakan kendaraannya itu untuk mengangkut buah sawit. Apa boleh buat, kondisinya memang begitu. Silahkan tanyakan ke TPK, Kadus dan masyarakat,” jelas Kades.
Sedangkan TPK Desa Suka Makmur saat dikonfirmasi menyebutkan, sumber dana proyek tersebut dari APBDes 2024 dengan anggaran Rp 85 juta. (HB-RWT)
