DELI SERDANG, BERSAMA
Pameo Semua Urusan Mesti Uang Tunai (SUMUT) semakin melekat di Sumatera Utara. Lihat saja Arifin Armansah alias Ifin warga Desa Tadukan Raga, Kec. STM Hilir, Kab. Deli Serdang.
Bos tambang ilegal perusak lingkungan ini, sampai sekarang masih bebas gentayangan. Padahal, dia sudah dilaporkan korban pengeroyokan Salmon Sembiring ke Mapolresta Deli Serdang sejak setahun lalu.
Dua anak buah Ifin yang salah satunya sempat kabur ke Jepang, kini sudah diproses hukum. Namun Ifin tak kunjung diperiksa polisi, konon pula ditangkap.
Beredar kabar, Polresta Deli Serdang dan Ifin selama ini memiliki “hubungan mesra” berbasis simbiosis mutualisma. Beredar isu Ifin bos tambang ilegal itu sering memberikan “upeti” kepada Polresta Deli Serdang sehingga tambang ilegalnya di Desa Tadukan Raga aman-aman saja.
Makanya ketika bos tambang ilegal itu berkasus karena diadukan terlibat pengeroyokan, Polresta Deli Serdang pun seperti enggan untuk memprosesnya. Polisi seolah-olah “ketakutan” sumber duit mereka akan hilang bila menangkap dan menahan Ifin.
Padahal, dalam gelar perkara di Mapolda Sumut, baru-baru ini, Wassidik Polda Sumut mempertanyakan kenapa Ifin tidak dihangkap. Pun begitu, sampai sekarang Polresta Deli Serdang masih membiarkan Ifin bebas gentayangan.
Hubungan mesra bak pasangan kekasih itu pun dibenarkan warga di lokasi tambang ilegal yang dikelola Ifin.
“Udah beratlah polisi menangkap Ketua Ifin yang sudah bertahun-tahun bermain di atas lahan HGU itu. Bayangkan saja, tanah gak beli, tinggal dijuali saja. Apa gak udah nimbun duitnya. Kalau gak ada bagi-baginya, pasti udah ditangkap sama polisi. Gak masuk akal kalau gak ada hubungan baik antara petinggi kepolisian dengan uwa Ifin,” ujar sejumlah warga di salah satu warung kopi di Dusun Tungkusan, Kec. STM Hilir.
Kapolresta Deli Serdang, Kombes Hendria Lesmana, SIK, yang dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak membalas. (TIM)
