LUBUK PAKAM, BERSAMA
Kabupaten Deli Serdang semakin buruk selama kepemimpinan Bupati dr Asriludin Tambunan. Kondisi fisik jalan dalam kota, dan pemeliharaan jalan kabupaten dikabarkan habis digunakan untuk kepentingan lain.
Diduga digunakan untuk kepentingan kampanye pemenangan Bupati dr Asriludin Tambunan. Akibatnya jalan -jalan dalam kota seperti di Tg. Morawa, Lubuk Pakam, Galang, kupak Kapik, berlubang. Bahkan di depan Kantor Camat Tg. Morawa, jalan hancur.
Demikian juga alokasi dana bencana alam milyaran rupiah habis digunakan saat kampanye dulu. Akibatnya jalan putus akibat bencana alam antara Desa Talapeta, Kec. STM Hilir ke Desa Penen, Kec Sibiru-biru dibiarkan menganga, sehingga pemakai jalan harus melintas melalui ladang warga. Jalan antar kecamatan itu sangat vital.
Kondisi jalan Deli Serdang saat ini paling buruk sekali, sementara bupati dan wakil bupati sibuk pencitraan, sehingga dapat sorotan keras dari DPRD Deli Serdang.
Paling parah lagi, jalan Siiru-biru ke Desa Penen sepanjang 12 Km hancur lebur sulit dilalui. Bupati dr Asriludin tidak pernah turun ke daerah ini melihat kondisi jalan hancur.
Warga sekitar itu menjerit karena perekonomian mereka lumpuh, harga hasil pertanian rakyat murah sementara harga barang kebutuhan sehari-hari mahal. Masyarakat sekitar ini mengeluh dan menyesal memilih dr Asriludin pada Pilkada lalu.
Di bagian lain DPRD DS juga mengeluhkan sikap bupati yang arogan sehingga ada anggaran Rp 320 milyar tidak bisa direalisasikan.
Sementara PAD Deli Serdang mengalami kebocoran puluhan milyar, termasuk kerugian penggalian bahan galian golongan C, serta retribusi parkir yang menguap, tidak jadi perhatian bupati.
Beberapa anggota DPRD DS yang dimintai tanggapannya, membenarkan Deli Serdang saat ini sangat buruk. ASN juga stress menghadapi sikap bupati yang suka main pecat.
Demikian juga hubungan legislatif dan eksekutif juga tidak harmonis. Ini bisa dilihat dari persidangan yang sering heboh, akibat sikap hupati yang arogan. (HB01)