TANAH KARO, BERSAMA
Pun nama seorang anggota TNI Batalyon 125 Simbisa sempat terseret-seret dalam kasus pembunuhan wartawan, istri, anak dan cucunya dengan cara dibakar hidup-hidup, beberapa waktu lalu, rupanya tak membuat surut bisnis haram perjudian di Bumi Turang Tanah Karo Simalem. Bisnis yang melanggar hukum itu pun kian menggila.
Celakanya lagi, polisi sebagai aparat penegak hukum sampai tak berkutik. Mereka seolah takut untuk menggerebek dan menangkap pemain, pemilik tempat dan bandar judinya.
Lapak judi dadu tunggal dan mesin tembak ikan di Desa Sinaman, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo, contohnya. Lokasi judi beromset ratusan juta rupiah per hari itu sudah lama beroperasi tapi tak pernah terdengar digerebek polisi.
Beredar kabar mulusnya operasional lapak judi itu karena dibekingi seseorang yang biasa disebut “Danru”. Sosok “Danru” ini terduga anggota TNI AD dari salah satu batalyon di jajaran Kodam I/BB.
Keberadaan lokasi judi yang beroperasi 24 jam nonstop itu pun membuat kaum “nande-nande” (ibu-ibu) resah. Mereka khawatir keberadaan lokasi judi itu akan berdampak luas.
Seperti meningkatnya pencurian sampai berkurang atau habisnya uang belanja dapur akibat dijudikan suaminya di lokasi tersebut.
“Jelas resahlah pak. Cuma, kami heran kenapa lokasi judi itu bisa beroperasi dan tak pernah digerebek sampai sekarang,” kata seorang ibu-ibu yang minta namanya dirahasiakan melalui telepon WhatsApp, Selasa (14/05/2025) siang.
Ibu warga Sinaman ini menambahkan, kepala desa dan Karang Taruna sudah meminta Kapolsek Barusjahe untuk menutup lokasi judi itu. Tapi Kapolsek terkesan takut. Makanya perjudian semakin menggila.
Ibu ini mengungkapkan, bebasnya beroperasi lapak judi tersebut tidak terlepas dari peranan seseorang yang disebut-sebut anggota TNI AD.
“Saya dengar-dengar dari informasi yang beredar, lokasi judi itu dibekingi seseorang yang biasa disebut “Danru”. Isunya dia anggota TNI AD. Kalau nama aslinya saya tidak tahu. Menurut kabar yang beredar, setiap sore banyak anggota TNI di lokasi itu,” ujar wanita berkulit sawo matang ini.
Pihak Provost dan Intel Yonif 125 Simbisa yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, mengaku tidak tahu dengan sosok yang disebut “Danru” tersebut. “Nanti kami tanyakan dan kami cek ke lapangan ya,” kata mereka. (HB-CW/LIN)