MEDAN, BERSAMA
Aneh kali Plt Kepala Desa Sei Rotan, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, ini bahh. Dana keadaan mendesak dianggarkan sampai 3 kali, tapi dia tidak tahu berapa orang jumlah penerima BLT tersebut.
Dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPj) dana desa tahun 2024, Desa Sei Rotan menerima dana desa dari pemerintah pusat Rp1.469.186.000.
Dari dana hampir Rp1,5 miliar itu, total Rp275.400.000 (tiga kali anggaran) digunakan untuk keadaan mendesak (BLT). Yang mengundang kecurigaan karena tidak dijelaskan berapa orang yang menerima dana tersebut.
Demikian juga dengan item pembangunan/rehabilitasi/peningkatan pengerasan jalan lingkungan pemukiman yang menggunakan paving block.
Awalnya pihak penyedia bahan material paving block dan capstone menawarkan harga Rp1500 dan Rp1300 per buah antar di tempat. Tawaran itu pun disetujui pihak Desa Sei Rotan.
Namun, ketika waktunya pembayaran, pihak Desa Sei Rotan malah membayar capstone Rp18.000 per buah. Dimark up Rp5000 per buah. Hasil mark up itu kemudian dibagi-bagi. Sementara pihak penyedia material mengaku tidak tahu persoalan itu.
Kasus ini pun mendapat perhatian dari Direktur Eksekutif LARaS Sumatera Utara, Firdaus Tanjung, yang ditemui kru harianbersama.com di Medan, Kamis (17/07/2025) sore.
Tanjung mendesak kejaksaan untuk gerak cepat memeriksa dana Desa Sei Rotan dan desa-desa lainnya di Kec. Percut Sei Tuan. “Jika terbukti langsung penjarakan agar Kades-kades yang lain tidak berani “menggerogoti” uang rakyat tersebut,” tandasnya.
Sementara itu Plt Kades Sei Rotan, Suwarman, yang dikonfirmasi kru harianbersama, com melalui WhatsApp, Selasa (15/07/2025) mengaku bahwa untuk dana keadaan mendesak memang langsung di-up load.
“Sedangkan untuk bangunan fisik laporannya masih diproses bendahara makanya belum di-up load,” kata Suwarman
Tapi, ketika ditanya berapa nominal yang diterima warga berikut jumlah penerima dana keadaan mendesak yang sampai 3 kali dianggarkan Desa Sei Rotan, Suwarman terkesan mengelak untuk memberikan jawaban.
Dia malah mengajak kru media ini untuk bertemu. “Untuk penjelasannya, ketemu ajalah besok di kantor,” ujarnya. (HB-06)