DELI SERDANG, BERSAMA
Pelayanan kesehatan gratis yang diprogramkan Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan, terancam gagal total (Gatot) di RSUD Bangun Purba.
Soalnya, sejumlah pekerja RSUD Bangun Purba yang mempertanyakan hak-haknya, kini dilanda ketakutan karena ancaman pecat oleh pihak managemen.
Padahal, para pekerja medis ini mempertanyakan hak mereka karena telah melaksanakan kewajibannya. Ada 29 orang membuat pernyataan tertulis kepada managemen mempertanyakan hak-hak mereka yang sudah berbulan bahkan bertahun tidak diberikan seperti uang jaga malam dan lain-lain.
Karena ancaman pihak managemen itu pula ada 9 orang mencoret namanya dari pernyataan tersebut karena takut dipecat.
Pihak managemen tidak menyalurkan hak petugas medis tanpa alasan. Selama ini mereka tidak berani mempertanyakannya karena takut dipecat. Tapi karena perbuatan itu dinilai sudah keterlaluan, akhirnya mereka memberanikan diri.
Celakanya, KTU dan PNS rumah sakit itu mengeluarkan kata-kata bernada ancaman kepada yang menandatangani surat pernyataan tersebut. Sehingga ada yang membatalkannya dan sebagian besar lagi tetap berpendirian seperti surat yang mereka buat.
Banyak keanehan yang dilakukan pihak management yang selama ini didiamkan oleh pekerja. Bekas bongkaran rumah sakit yang masih utuh juga dibawa pulang. Belum lama ini bagian rumah sakit direnovasi.
Aset berupa barang bekas dibawa pulang. Menurut para pekerja medis, mereka dituntut bekerja maksimal, tapi hak-hak mereka tidak diberikan.
Begitu pun, demi pelayanan para pekerja medis tetap bekerja sebaik mungkin agar masyarakat tidak kecewa.
Mereka meminta bupati Deli Serdang turun tangan menyelesaikan masalah RSUD Bangun Purba ini agar bisa diwujudkan pelayanan yang maksimal. Pekerja di sana mendukung program bupati, tapi hak-hak yang seharusnya mereka terima hendaknya dibayarkan.
Menurut informasi yang dihimpun wartawan media ini, Direktur RSUD yang baru, terkesan enggan menjatuhkan sanksi kepada pihak managemen. Dia ingin aman-aman saja. (HB-01)