BANGUN PURBA, DELI SERDANG
Masyarakat dan pekerja medis Rumah Sakit Umum Daerah Bangun Purba, berharap bupati Deli Serdang berani membersihkan oknum managemen dari orang yang mementingkan diri sendiri dan sok berkuasa di situ.
Pemberhentian Direktur Rumah Sakit dr Agusman menurut pekerja medis rumah sakit itu bukan solusi, karena masih ada oknum lain yang selama ini merasa paling hebat dan sok berkuasa dan merasa paling dekat dengan bupati dan DPRD Deli Serdang.
Tampaknya Inspektorat Pemkab Deli Serdang juga tidak bernyali memeriksa keuangan rumah sakit plat merah tersebut, sehingga masih saja terjadi kegelisahan sesama pekerja medis.
Bayangkan saja, sopir, sekuriti, cleaning servis tidak diberi gaji sejak April 2025. Mereka tetap bekerja tanpa gaji, sementara gaji itulah yang dinanti-nantikan sanak keluarganya.
Konon kabarnya gaji mereka ditahan karena ada penurunan status dari pegawai honorer jadi outsourching, yang sekaligus merubah penerimaan gaji mereka.
Sementara status mereka sampai saat ini masih honor daerah. Artinya SK mereka belum berubah jadi outsourching.
Mereka belum tahu sampai kapan status mereka diturunkan. Apakah sembari menunggu status itu mereka tidak makan.
Di sinilah tidak ada kebijaksanaan managemen. Demikian juga honor pekerja medis perawat dan lain-lain, belum lama ini dibayarkan setelah ribut di media.
Yang paling celaka aset Pemkab berupa seng, kusen dan lain-lain bekas bongkaran renovasi rumah perawat “dimaling” pula oleh oknum ASN dari managemen.
Sementara rumah dinas dokter yang direnovasi jadi mess perawat juga berubah fungsi jadi rumah pasangan suami isteri. Mestinya rumah itu difungsikan untuk para perawat yang jaga malam atau perawat istirahat.
Menurut pekerja medis rumah sakit tersebut, pelayanan masyarakat maksimal sulit direalisasikan karena orang yang bermental egois.
Pegawai honorer selalu diancam pecat kalau mempertanyakan sesuatu untuk perbaikan pelayanan. Mereka menilai pihak managemen masih bermental egois.
Direktur Rumah Sakit yang baru dr Silvi juga akan sulit melakukan perbaikan jika masih saja banyak yang bermental korup. Bayangkan, seng bekas juga dijual, padahal itu aset daerah.
OBAT HILANG..?
Sementara itu obat-obatan milik rumah sakit terduga dijualkan keluar oleh pihak tertentu demikian juga cairan infus.
Melihat begitu kompleksnya persoalan rumah sakit umum ini, dirasa perlu bupati Deli Serdang turun ke lokasi memeriksa sistem kerja agar program Deli Serdang sehat bisa sukses. (HB-01)