MEDAN, BERSAMA
Kerja Tahun Merdang Merdem Kuta Medan Tahun 2025 sekaligus Peluncuran dan Bedah Buku “Peradaban Bangsa Karo Dari Masa ke Masa Dalam Dokumentasi Lukisan dan Foto”, berlangsung meriah, Sabtu (06/09/2025) di Hotel JW Marriot, Medan, Sumatera Utara.
Jurnalis harianbersama.com (kanan) bersama Barata Brahmana Dewan Pembina Karo Foundation di acara peluncuran buku Bangsa Karo dari Masa ke Masa.
Acara ini dihadiri Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas yang diwakili Kadis Ketahanan Pangan Medan Gelora Ginting, Ketua DPRD Medan Wong Cun Sen Tarigan, Bupati Karo Antonius Ginting, Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, tokoh dan sesepuh masyarakat Karo Barata Sembiring, Inisiator Pemrakarsa Kerja Tahun Merdang Merdem Kuta Medan Drs HN Serta Ginting dan Roy Fachraby Ginting, SH, MKn, serta undangan lainnya.
Juga terlihat hadir sejumlah tokoh dan cendikiawan Karo, Prof Sukaria Sinulingga, Budi Derita Sinulingga, anggota DPRD Sumut Edi Surahman Sinuraya, Prof Hakim Bangun, Nabari Ginting, Sada Arih Sembiring, Reh Ngenana Br Purba, S Firdaus Tarigan, SH, MM, Prof Johannes Tarigan dan sejumlah tokoh lainnya.
Dalam pesta kerja tahun ini, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas ditabalkan menjadi merga Ginting bere-bere Sembiring Pelawi. Tapi, wali kota Medan tidak bisa hadir, sebab ada tugas mendadak sangat penting yang tidak bisa diwakilkan.
Dengan demikian, seperangkat pakaian adat Karo yang sudah dipersiapkan pemrakarsa dan inisiator kerja tahun untuk dipakaikan kepada Wali Kota Medan, dititipkan melalui Kadis Ketahanan Pangan Medan Gelora Ginting, untuk disampaikan ke wali kota.
Wali kota Medan dalam pidatonya yang dibacakan Gelora Ginting sangat mengapresiasi terselenggaranya “Kerja Tahun Merdang Merdem Kuta Medan dan Peluncuran Buku Peradaban Bangsa Karo Dari Masa ke Masa”.
Menurut wali kota, ini juga menjadi peristiwa penting bahwa warisan budaya tidak hanya dilestarikan dalam praktik adat dan tradisi, tapi juga ditulis, diteliti dan didokumentasikan untuk generasi mendatang.
“Buku ini akan menjadi referensi berharga tentang identitas dan peradaban Karo serta bagian dari mozaik pemuda di nusantara. Dan hari ini para budayawan Kota Medan menyatakan sikap untuk menjadikan Medan sebagai rumah besar kita bersama,” ujar Rico Tri Putra.
Pernyataan ini cukup penting karena menegaskan bahwa budaya bukanlah sekadar hiasan melainkan pondasi kehidupan bermasyarakat. Dengan budaya yang kuat, akan mampu menata kota dan lebih penting lagi menciptakan masyarakat yang berkarakter dengan membangun Kota Medan.
“Medan bukan hanya maju secara fisik tapi juga bermartabat secara moral dan spiritual. Sebagai wali kota Medan saya menyambut pesta kerja tahun ini dan berkomitmen menjadikan kebudayaan sebagai salah satu pilar pembangunan,” katanya.
Rico Putra menginginkan Kota Medan dikenal bukan hanya sebagai Kota perdagangan dan jasa tapi juga sebagai kota berbudaya, yaitu warganya bertutur kata berbudaya dan saling hormat-menghormati.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Medan Wong Cun Sen Tarigan juga dipakaikan seperangkat pakaian adat Karo, sebagai penghargaan selaku putra Karo yang selama ini telah banyak berbuat untuk masyarakat Karo di Kota Medan.
Sementara itu, Inisiator Pemrakarsa Kerja Tahun Merdang Merdem Kota Medan, Drs HN Serta Ginting dan Roy Fachraby Ginting, SH, MKn, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tokoh dan masyarakat Karo yang hadir, demi suksesnya pesta kerja tahun masyarakat Karo yang digelar setiap tahun.
“Kami juga menginformasikan, terselenggaranya kerja tahun ini atas dukungan Pemko Medan dan tokoh sekaligus sesepuh masyarakat Karo Barata Sembiring. Panitia tidak ada mengutip dana ataupun menjalankan proposal,” tandas Roy Fachraby yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam acara kerja tahun ini, Bupati Karo Antonius Ginting, Ketua DPRD Medan Wong Cun Sen Tarigan, tokoh dan sesepuh masyarakat Karo Barata Brahmana, juga menyampaikan pidato yang pada intinya mengajak seluruh masyarakat Karo, baik yang tinggal di Karo dan di perantauan untuk bergotong-royong membangun Karo.
Kerja Tahun Merdang Merdem ini juga dimeriahkan hiburan artis-artis Karo yang diselang-selingi menari bersama layaknya pesta tahunan (kerja tahun) masyarakat Karo seperti yang dilakukan di setiap desa di Karo dengan disuguhi makanan khas Karo Cimpa dan Tape. (HB-03)