TANJUNG MERAWA, BERSAMA
Camat Tanjung Merawa yang baru dikabarkan tidak pernah turun ke lapangan meninjau kondisi desa terlebih Kel. Tg. Merawa.
Sama halnya dengan Lurah Tg. Merawa Pekan dikabarkan camat tidak suka turun ke lapangan meninjau kondisi perekonomian rakyat, ketertiban kota, penanggulangan sampah. Bahkan kondisi drainase kota sangat buruk.
Menurut keterangan pedagang Pasar Inpres Tg. Merawa, mereka belum pernah melihat camat turun memantau situasi pasar yang sangat semrawut.
Pemkab Deli Serdang baru saja membangun jalan sekitar pasar berupa rabat beton menelan biaya lebih Rp 1 milyar. Itikad baik pemkab mestinya disertai dengan pemeliharaannya agar bermanfaat maksimal.
Selama ini dibangun jalan beraspal tapi drainase tidak diperhatikan. Akibatnya air tergenang sehingga pasar yang begitu besar jorok.
Demikian juga dengan drainase di seputar kota misalnya Jln Dahlan Tanjung, Jln Kelapa Sawit dan Jln Bandar Labuhan Bawah selalu jadi bulan-bulanan banjir.
Camat dan lurah tidak peduli. Camat baru Tg. Morawa dulunya camat Bangun Purba. Di sana pun jadi sorotan karena tidak berprestasi. Tapi entah kenapa itu yang dipilih oleh bupati Deli Serdang. Mungkin faktor etnis.
Kota Tg. Merawa kini semrawut. Tidak ada penertiban. Mulai dari sistem parkir motor sampai papan reklame dan pedagang yang berebut ke badan jalan, membuat suasana kota acak-acakan.
Jalan di depan kantor camat yang rusak juga tidak diperhatikan. Menurut warga, camat ini dekat dengan bupati, sehingga bisa dapat daerah Tg. Merawa. (HB-01)