BANGUN PURBA, BERSAMA
Bupati Deli Serdang dr Asri Ludin Tambunan memilih diam saja soal tanah galian golongan C yang diduga tidak memiliki ijin, menimbun jalan Bangun Purba ke Gunung Meriah. Masyarakat resah, jalan aspal bagai kubangan kerbau.
Masyarakat setempat mengaku sangat kecewa atas sikap Bupati dr Asri Ludin Tambunan yang tidak menaruh perhatian sedikitpun atas kesulitan masyarakat. Dia terkesan pencitraan saja ke sana kemari, kata warga B. Purba.
Konon kabarnya dr Asri Ludin tidak berani menertibkan galian golongan C yang diduga liat tersebut, karena termasuk salah seorang pendukungnya saat maju jadi Cabup lalu.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, Muspika Kec. Bangun Purba dapat upeti dari pengusaha, tiap truck sebesar Rp. 5000. Setiap hari ratusan truck pengangkut galian C lintas dan menghancurkan jalan.
Masyarakat setempat juga enggan mengadu karena banyak preman ditampung di situ. Unsur Muspika Bangun Purba yang dikonfirmasi, membantah ada terima upeti dari pengusaha.
Tokoh masyarakat Bangun Purba kecewa berat jika usaha liar itu dibackup oleh oknum anggota DPRD DS. Terlebih sangat kecewa kepada bupati Deli Serdang, takut kepada preman yang merusak lingkungan.
Pemerintah harus bertindak tegas dalam setiap kegiatan yang tidak dilindungi peraturan. Tindak tegas, kata mereka.
Lihatlah betapa susahnya masarakat pengguna jalan lintas dari jalan yang tertimbun tanah begitu. Tidak sedikit sepeda motor terjatuh jadi korban. Sementara restribusi untuk negara juga tidak ada.
Masyarakat berharap Kapolda sumut turun tangan ke Bangun Purba, karena situasi sangat darurat, terkhusus untuk menertibkan penambangan liar di Desa Dampak Maliho ini.
Karena Muspika dan bupati pun diam, wajarlah kami minta bantuan Kapoldasuz kata warga kepada kru harian ini, Senin kemarin. (HB-01)
