DELI SERDANG, BERSAMA
Dua camat di Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, ini, memang tidak tahu malu. Pun tersangkut kasus “korupsi” dana kebersihan sesuai temuan BPK TA 2024, namun keduanya tetap nekat mendaftar untuk ikut lelang jabatan ala Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan.
Pendaftaran lelang jabatan itu dibuka dari tanggal 05-19 Desember 2025. Dari 40 pejabat yan mendaftar terdapat 9 camat.
Dan dari 9 camat itu ada 2 yang tersangkut kasus “korupsi” dana kebersihan. Sedangkan kursi jabatan yang diperebutkan hanya 16.
Nama ke dua camat ini terlihat di pengumuman seleksi administrasi yang dikeluarkan Panitia Seleksi (Pansel) nomor 069/PANSEL-JPT/DS/2025, Jumat (19/12/2025).
Ke dua camat yang tersangkut kasus “korupsi” itu adalah Camat Percut Sei Tuan, A Fitrian Syukri dan Camat Lubuk Pakam, Rio Laka Dewa.
Kabarnya ke dua camat ini mendukung Bupati dr Asri Ludin Tambunan di Pilkada lalu. Banyak desas desus di luaran yang memyejutkan keduanya dipastikan lolos seleksi karena disebut-sebut “TS” bupati.
Selanjutnya ke 40 pejabat yang telah mendaftar itu akan mengikuti seleksi guna menduduki 16 jabatan kosong karena pejabat lama pensiun dan ada yang memilih “cabut” dari Kab. Deli Serdang ke daerah lain.
Mendaftarnya ke dua camat itu pun sontak mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Ketua LSM Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah) Sumatera Utara, Ucok Ridin Nasution.
“Saya berharap panitia seleksi tidak meluluskan ke dua camat tersebut. Sebab, sebelum ikut seleksi ini, mereka sudah duluan diuji lewat dana kebersihan kecamatan dan hasilnya gagal total,” tandas Ucon Ridin kepada kru harianbersama.com, Senin (22/12/2025).
Menurut Ucok Ridin, sosok pejabat seperti ke dua camat itu tidak layak dan tidak layak untuk menduduki jabatan yang dilelang.
“Untuk tingkat kecamatan saja yang anggarannya jauh di bawah jabatan yang dilelang saja mereka sudah gagal. Konon pula kalau anggaran yang dikelola lebih besar. Jangan-jangan “ngences” pula nanti mereka melihat banyaknya uang rakyat,” kata Ucok.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, dari 16 kursi jabatan yang dilelang paling banyak diminati jabatan Kadis Pendidikan. Ada 8 orang peserta yang mendaftar. Untuk jabatan ini tidak satu pun camat yang mendaftarkan diri.
Sedangkan untuk jabatan paling sedikit peminatnya adalah Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Hanya diikuti 3 orang peserta. (HB-06)