Medan, Bersama News Tv
Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) berencana meminjam uang sebesar Rp 5,6 triliun kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Sayangnya, di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi virus Corona (Covid-19), justru untuk pembangunan infrastruktur kesehatan hanya Rp 900 miliar.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur olahraga mencapai Rp 2,7 triliun dan pembangunan jalan serta jembatan Rp 2 triliun. Total keseluruhannya Rp 5,6 triliun. Woww..!!
Inilah yang membuat Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, angkat bicara.
Dia menegaskan, rencana Pemprov Sumut meminjam uang ke PT SMI Rp 5,6 triliun, perlu dikaji secara intensif antara eksekutif dan legislatif. Tujuannya agar Sumut jangan sampai salah langkah meninggalkan utang kepada generasi berikutnya.
“Rencana Pemprov Sumut melakukan pinjaman daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional kepada PT SMI, perlu dikaji ulang dan dijelaskan secara spesifik ke lembaga legislatif,” tegas Zeira Salim Ritonga kepada wartawan di Medan, Minggu (22/11/2020), menanggapi penjelasan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam nota pengantar R-APBD Sumut TA 2021.
Apalagi dana pinjaman itu, ujar politisi PKB Sumut ini, lebih banyak dialokasikan untuk proyek monumental membangun sarana olah raga sebesar Rp 2,7 triliun, sehingga kurang bermanfaat bagi masyarakat Sumut secara keseluruhan.
Dengan demikian, tambah Wakil Ketua Komisi B itu, pinjaman daerah tersebut perlu dibicarakan secara khusus antara legislatif dan eksekutif setelah R-APBD TA 2021 disahkan dan hendaknya jangan ditumpangkan dalam pembahasan APBD 2021.
“Semua pihak agar dapat memperhatikan azas kehati-hatian, efesiensi dan kualitas. Jangan sampai pembahasan R-APBD 2021 ini kesannya ecek-ecek tanpa ada pengawasan, baik kritik dan saran dari lembaga legislatif,” kata Zeira Salim Ritonga.
Seperti diketahui, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, dalam nota pengantar R-APBD Sumut TA 2020 menyatakan, Pemprov Sumut sedang melakukan penyiapan proses pinjaman daerah kepada PT SMI sebesar Rp5,6 triliun, dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
“Dana pinjaman daerah itu direncanakan untuk pembangunan infrastruktur kesehatan Rp 900 miliar, infrastruktur jalan dan jembatan Rp 2 triliun dan pembangunan infrastruktur olahraga Rp2,7 triliun,” beber Edy.
Pinjaman ini, tambah Edy, merupakan pinjaman tanpa bunga selama delapan tahun dengan masa angsuran 10 tahun. Di tahun ke sembilan dan 10, akan dikenakan bunga pinjaman yang ditentukan kemudian.
“Sesuai dengan hasil kordinasi Pemprov Sumut dengan pihak terkait, proses pinjaman itu sedang dalam penyiapan akad pinjaman daerah, yang selanjutnya akan dilakukan penandatanganan bersama antara pemberi pinjaman dengan Pemprov Sumut,” ujar Edy.
Jika proses pinjaman daerah itu selesai, sambung Edy, Pemprov Sumut akan berbagi penyesuaian serta mencantumkannya dalam APBD 2021, dengan tetap berkordinasi dengan lembaga legislatif. (AFP)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokoler kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏