Awas…Tetap Waspada..!! Corona “Ngamuk” di Eropa, Penularan Sangat Cepat..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - November 5, 2021
Awas…Tetap Waspada..!! Corona “Ngamuk” di Eropa, Penularan Sangat Cepat..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

Jakarta, Bersamanewstv

Eropa kini kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada kebangkitan yang mengkhawatirkan seraya mengatakan “sekali lagi Eropa menjadi episentrum pandemi”.

WHO Eropa, yang mencakup 53 negara Eropa dan Asia Tengah mengatakan Covid-19 meningkat 55% dalam empat minggu terakhir. Bahkan angka kematian baru akan mencapai 500.000 di Februari 2022.

Bukan cuma Inggris dan Rusia yang memang kasusnya meledak sejak Oktober, kasus di negara-negara lainnya yang awalnya rendah juga naik. “Kecepatan (penularan Covid-19) saat ini di 53 negara sangat memperihatinkan,” kata Direktur regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge dalam konferensi pers terbaru, seperti dilansir cnbcindonesia, Kamis (04/11/2021) sore waktu setempat.

Jerman

Salah satu negara yang mengalami kenaikan parah adalah Jerman. Infeksi Covid-19 Negeri Panser bahkan memecahkan rekor yang dibuat Desember 2020.

Badan pengendalian penyakit di Jerman, Institut Robert Koch (RKI), melaporkan 33.949 kasus baru dalam satu hari, Kamis (04/11/2021). Data ini terbit sehari setelah Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan bahwa Jerman sedang hidup dengan pandemic di mana banyak orang belum divaksin dan aka nada gelombang ke-4 virus dengan “kekuatan maksimal”.

Mengutip DW, hal ini bukan tanpa sebab. Faktanya Jerman masih tertinggal dibanding negara Eropa lainnya dalam hal vaksinasi Covid-19.

Jerman baru memvaksin 66,5% warganya secara lengkap. Ini berbeda dengan Portugal, 88%, dan Spanyol 81%.

Pemerintah bahkan berencana membuat aturan baru untuk mereka yang ogah divaksin. “Seperti larangan berbelanja dan ke restoran,” katanya.

Di sisi lain, kini rumah sakit Jerman juga dikabarkan mulai tertekan. Rabu, tingkat rawat inap per 100.000 penduduk selama tujuh hari, naik menjadi 3,62 dari 3,29 sehari sebelumnya.

Spahn bahkan bertemu dengan 16 menteri kesehatan dari 16 negara bagian untuk membahas kemungkinan pembatasan terbaru. Ini termasuk kemungkinan menunda mengakhiri keadaan darurat Jerman, yang harusnya selesai 25 November.

Austria

Hal senada juga terjadi di Austria. Bahkan ibu kota Wina akan memperketat pembatasan dan hanya mengizinkan mereka yang divaksin atau pulih ke tempat umum dan menghadiri pertemuan besar.

Ini terjadi pasca lonjakan kasus yang juga mencapai rekor tertinggi di 2021. Ada hampir 8.600 infeksi baru di negeri itu kemarin. “Situasi di seluruh Austria serius,” kata Wali Kota Wina Michael Ludwig.

Tingkat vaksinasi juga mengalami stagnasi pada 64% dari hampir 9 juta penduduk. Ini juga di bawah rata-rata seluruh negara Uni Eropa 67%.

Sejauh ini, lebih dari 11.400 orang yang terinfeksi virus corona baru telah meninggal di anggota UE Alpine itu. Sejak pandemi terjadi ada total 856.002 kasus Covid-19 di negeri itu.

Kroasia dan Slovenia

Kasus Covid-19 Kroasia juga dilaporkan meledak Kamis. Negeri itu mencatat 6.301 kasus baru, tertinggi sepanjang Covid-19 menyerang.

Saat ini terdapat 25.628 kasus aktif di negeri berpenduduk 4 juta orang itu. Pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit mencapai 1.680 orang.

Sama seperti Jerman dan Austria negeri ini juga minim warga yang divaksinasi, bahkan hanya 50%. Menurut ahli hal ini menjadi biang kerok kenaikan kasus beberapa pekan ini.

Hal sama juga terjadi di negeri tetangganya Slovenia. Pihak berwenang melaporakn angka Covid-19 harian tertinggi dengan 4.511 infeksi.

Negeri ini juga baru memvaksin 50% warganya. Penduduk Slovenia berjumlah 2 juta orang.

Belanda

Belanda juga mengalami kenaikan kasus Covid-19. Negara ini mencatat 10.214 kasus kemarin, rekor tertinggi sepanjang 2021 setelah kenaikan Desember 2022.

Negeri itu juga mencatat 19 kematian baru, yang membuat korban meninggal terkait Covid-19 menjadi 11.419. Kasus aktif tercatat 56.746.

Lonjakan ini juga membuat pemerintah kembali mewajibkan masker di tempat umum. Ini akan berlaku mulai Sabtu (06/11/2021).

Bukan hanya ke tempat perbelanjaan dan rekreasi, masker menjadi syarat untuk siswa ke sekolah. Pemerintah juga mendesak orang-orang untuk menjaga jarak, bekerja dari rumah setidaknya separuh waktu, dan menghindari bepergian ke tempat sibuk dan pada waktu sibuk pagi dan sore hari (rush hour).

“Tidak mengejutkan bahwa kami kembali memiliki pesan keras malam ini,” kata Perdana Menteri Mark Rutte dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional sebagaimana dikutip Euronews.

“Sulit karena sayangnya kami harus memberitahu lebih banyak, kepada orang-orang, bahwa sekarang jumlah infeksi dan jumlah rumah sakit meningkat dengan cepat.”

Dalam beberapa minggu terakhir, kasus infeksi Covid-19 memang meningkat pesat di Belanda. Tren kenaikan dimulai segera setelah pemerintah mengakhiri sebagian besar pembatasan penguncian pada akhir September.

Lembaga kesehatan masyarakat negara melaporkan kasus Covid-19 baru naik 39% dibandingkan dengan minggu sebelumnya, Selasa. Pasien yang ke rumah sakit naik 31% menjadi 834, dengan 20% jumlah pasien yang dirawat di ICU.

Sementara kurang dari 80% orang dewasa di Belanda yang divaksinasi lengkap. Pemerintah sudah mulai memberikan suntikan booster kepada orang-orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah. (***)

IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini