Pematang Siantar, Bersamanewstv
Abraham Hatoguan sudah bisa tersenyum. Bocah berusia 7 tahun yang dulunya bertubuh kurus ceking, wajah pucat, sesak napas dan menangis siang malam itu, kini sudah bisa tersenyum ceria dan bermain layaknya anak-anak normal seusianya. Ini semua tidak terlepas berkat sentuhan si tangan “malaikat” Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan.
Abraham Hatoguan merupakan anak panti asuhan Zarfat HKI Bah Sampuran, Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun. Kali pertama datang ke panti asuhan ini, Abraham yang kala itu masih berusia 2 tahun diantar oleh seorang perawat dan petugas Dinsos Simalungun. Kondisinya pun sangat memprihatinkan.
Menurut Rano salah seorang pengurus panti asuhan Zarfat, Abraham awalnya ditinggal ibu kandungnya di salah satu rumah sakit di Simalungun karena ketiadaan biaya. Setelah beberapa hari, pihak rumah sakit pun mencarikan orang tua asuh untuk Abraham. Tapi tak ada yang bersedia. Akhirnya diputuskan membawa Abraham ke panti asuhan Zarfat.
Kondisi Abraham yang masih sakit membuat pihak panti asuhan membawanya berobat ke dokter. Hasil diagnosa dokter sangat mengejutkan. Abraham menderita jantung bocor dan mendesak untuk dioperasi.
Namun karena usianya masih dua tahun ditambah tubuhnya juga sangat kurus, akhirnya operasi ditunda. Satu-satunya cara untuk menjaga kesehatannya adalah dengan mengontrol asupan gizinya. Hasilnya pun memuaskan. Berat tubuh Abraham mencapai 10 Kg.
Setelah konsultasi dengan dokter, Abraham akhirnya menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, pada 2017 lalu. Operasi berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan.7
Seiring berjalannya waktu, pada 2021 Abraham melakukan kontrol ke RSUP H Adam Malik, Medan. Hasil diagnosa dokter menyebutkan Abraham menderita pembengkakan jantung. Dokter menyarankan operasi. Tapi tidak bisa dilakukan di Medan.
Pilihannya ada dua yakni di RSCM atau RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. Usai mengambil rujukan, Abraham dibawa ke RS Jantung Harapan Kita pada 7 Juni 2021. Rencananya Abraham ditagani dr Indriwanto Sakidjan atau dr Yopi Kurniawati.
Di sinilah awal sentuhan si tangan “malaikat” berperan banyak menyelamatkan “nyawa” Abraham Hatoguan. Tanggal 8 Juni 2021, Rano yang mendampingi Abraham mendaftarkan ke RS Harapan Kita dan mendapat nomor antrian 16. Sementara menurut petugas rumah sakit, selama pandemi Corona ini dokter anak hanya melayani 3 pasien baru. Harapan untuk berobat pun sirna.
Esoknya Rano kembali mendaftarkan Abraham sekitar pukul 03.00 WIB. Nomor antrian 01 pun didapat. Tapi, rasa bahagia Rano tak berlangsung lama. Saat dipanggil petugas rumah sakit, berkas administrasi Abraham dinyatakan ditolak dengan alasan antrian sudah penuh. Rano pun disarankan mengambil antrian prioritas untuk minggu depan.
Kondisi ini membuat Rano yang mendampingi Abraham kecewa berat bercampur bingung. Apalagi isi dompet kian menipis. Sementara kondisi Abraham yang tidak stabil semakin memprihatinkan. Pun sempat berdebat dengan suara keras, pihak rumah sakit tetap teguh pada keputusannya.
Akhirnya dengan penuh rasa kecewa, Rano membawa Abraham keluar dari rumah sakit tersebut. Pikirannya sangat kacau. Di tengah keputusasaan, Rano pun berdoa dalam hati. Dia berserah diri dan meminta petunjuk kepada Tuhan.
Tiba-tiba Rano ingat kepada satu nama. Dia adalah Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan. Sebenarnya harapan Rano sangat kecil karena Abetnego dipastikan sibuk dan tak mungkin mengurusi hal tekhnis yang kecil seperti itu.
Apa yang dipikirkan Rano rupanya bertolak belakang dengan kenyataan. Deputi II KSP, Abetnego Tarigan, langsung mengangkat telepon dari Rano. Rano pun disuruh menunggu sebentar. Tak lama pesan whatsapp dari Abetnego Tarigan masuk ke HP Rano. Begini isinya. “Rano…aku sedang meeting sambil di jalan ke lapangan di Kabupaten Soralangon”.
Pesan WA itu membuat harapan Rano menjadi pupus. Dia pun pasrah dan memesan taxi online untuk membawa Abraham makan di restoran cepat saji. Tapi Tuhan mendengar doa Rano. Belum lagi sampai ke restoran, seorang dokter menelepon dan mengaku baru berkoordinasi dengan Abetnego Tarigan. Abraham dinyatakan bisa bertemu dokter Rumah Sakit Harapan Kita.
Setelah konsultasi dengan dokter, kabar gembira pun menyapa Rano dan Abraham. Dokter mengatakan untuk saat ini Abraham tidak perlu dioperasi. Cukup diberi obat saja. Dan mudah-mudahan Abraham sampai sekarang semakin sehat. Badannya semakin tumbuh besar dan berat badannya pun semakin bertambah. Kini Abraham sudah bisa tersenyum. Bocah yang dulu kurus kering itu kini sudah ceria kembali.
Tapi, bagi Rano masih ada yang mengganjal di hatinya. Dia sangat ingin menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Deputi II KSP, Abetnego Tarigan. Namun dia merasa keinginannya itu jauh panggang dari api. Apalagi Abetnego sosok pejabat negara pembantu presiden yang super sibuk.
Tidak ada yang tak mungkin bagi Tuhan. Dan itu pula yang terjadi kepada Rano. Sabtu (11/12/2021) Deputi II KSP, Abetnego Tarigan, sedang berada di kota Pematangsiantar. Abetnego memberikan kuliah umum di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Kabar itu pun sampai ke telinga Rano. Alangkah bahagianya hatinya. Dia sangat ingin bertemu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Abetnego Tarigan yang sangat peduli kepada rakyat miskin.
Rano pun menghubungi ketua panitia acara tersebut, Rudiarman Purba, melalui HP meminta jadwal agar bisa bertemu Abetnego. Gayung bersambut. Rano membawa ayam jantan merah hasil ternaknya sendiri untuk diberikan kepada Abetnego Tarigan. “Ayam jantan merah ini melambangkan keberanian. Semoga pak Abetnego Tarigan semakin “jago” dan berani serta tetap membantu orang-orang lemah,” ujar Rano.
Bagi masyarakat Simalungun, “Dayok Mirah” atau yang dikenal ayam merah merupakan simbol wibawa, kekuatan, dan kekuasaan. “Itu juga menjadi doa saya bersama anak-anak Panti Asuhan Zarfat untuk abang kami Abetnego Tarigan. Salam dari ana-anak Panti Asuhan Zarfat,” kata Rano saat menyerahkan ayam merah itu kepada Abetnego Tarigan. (SAS)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏