Jakarta, Bersamanewstv
Bayi delapan bulan probable hepatitis misterius akut yang dirawat di RSUP H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara meninggal dunia.
Bayi asal Kabupaten Deliserdang itu meninggal dunia setelah sepekan dirawat di ruang pediatric intensive care unit (PICU).
Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Misterius RS Adam Malik Medan, Ade Rachmat Yudiyanto mengatakan bayi bernama Eliyana itu meninggal pada 14 Mei 2022 sekitar pukul 20.00 WIB. Kondisi bayi terus mengalami perburukan.
“Foto darah bayi dilakukan tanggal 9 Mei dan hasilnya keluar tanggal 13 Mei 2022. Keluar dengan hasil ditemukan ada kuman bakteri, yang dianggap sebagai penyebab keadaan pasien ini, ” kata Ade, seperti dilansir cnnindonesia, Selasa (17/05/2022).
Menurut Ade hasil diagnosa pasien meninggal karena gagal nafas. Oleh karena ada radang pada paru-parunya. Ditambah lagi ada gangguan sirkulasi jantungnya, karena disebabkan bakteri. Selain itu, bayi tersebut juga mengalami infeksi bakteri berat dan adanya gagal jantung.
“Jadi dalam suatu perawatan intensif, kita selalu berpikir bahwa ada stabilisasi. Jadi bisa disembuhkan stabil atau tidak stabil. Kalau di awam, perburukan atau perbaikan. Pasien ini masuk Sabtu, ketimbang Senin timbul kuningnya, itu mengalami perburukan dari segi kuningnya. Stabilisasinya semakin baik,” paparnya.
Ade menambahkan bakteri tersebut masuk ke tubuh bayi dari udara, makanan dan luka.
“Jadi dalam satu pemeriksaan foto darah. Jadi darah ini yang digunakan untuk melihat ada bakteri atau tidak. Cara masuknya darah ini berbagai cara. Dari udara, makanan, dari luka. Kalau pasien yang ini , belum dipastikan bagaimana sumber masuknya, bakteri tersebut,” ujar Ade.
Selain itu, tambah Ade, ada hal hal yang tidak terduga. Sebab penyakit yang dialami bayi ini cukup berat.
Kondisi bayi tersebut dikatakan sempat cukup stabil pada Sabtu (14/05/2022) pagi. Namun menjelang sore mengalami gangguan sirkulasi di mana detak jantungnya mulai cepat
“Jadi pasien ini kesannya, pada Sabtu cukup stabil. Tapi menjelang sore, mulai ada gangguan sirkulasi, di mana detak jantung mulai cepat. Sekitar pukul 19.00 WIB, jantungnya yang mulai cepat, lama lama mulai melambat. Sampai satu jam, stabilisasi itu gagal. Dan pasien meninggal pukul 20.00 WIB, ” urai Ade.
Ade mengaku pihaknya belum bisa memastikan apakah bayi tersebut memang terjangkit hepatitis misterius akut. Namun sejauh ini kasus hepatitis akut belum ditemukan di Sumut. Kalau pun ada probable, sampai saat ini kita belum ada laporan. Secara umum, hepatitis ini radang pada sel hati.
“Sementara pada pasien (meninggal) ini yang ditemukan infeksi bakteri. Kecenderungan itu yang menuntun kita, bahwa ini bukan infeksi viral (virus) saat ini,” imbuhnya.
Sebelumnya satu orang anak di Sumatera Utara (Sumut) yang diduga terjangkit hepatitis misterius juga meninggal dunia, Selasa (10/5). Anak berusia dua tahun tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Medan dengan gejala berat. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Ayoo…Kita lawan virus Corona (Covid-19)..!! Patuhi protokol kesehatan (Prokes)..!! Jaga jarak dua meter, pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Bukan hebat kali Corona itu kalau kita bersatu..!!💪💪👍👍🙏🙏