DELI SERDANG, BERSAMA
Salah satu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, bikin ulah. Serka Amosta Bangun anggota Unit Inteldim 0204/DS, nyaris tewas “mandi darah” dibantai, Jumat dini hari (17/02/2023).
Aksi main hantam yang dilakukan sekelompok OKP ini terjadi di salah satu warung warga di Gg Pancasila, Pasar 15, Desa Limau Manis, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang.
Mau tahu kelen ceritanya..?? Kek gini awalnya broo..!! Kamis (16/02/2023) Serka Amosta Bangun sedang melaksanakan monitoring wilayah di Kec. STM Hilir.
Sepulang memonitor wilayah sekira pukul 23.00 WIB, korban mampir di warung kafe Subhan di Gg Pancasila, Desa Limau Manis hendak beristirahat sejenak bersama dua temannya yakni Udin Perangin-angin dan Jhon dari OKP AMPI Kec. STM Hilir.
Saat tiba di lokasi itu, Serka Amosta Bangun mendapati sekitar 11 orang anggota OKP PP yang terduga dipimpin Insanul Afwa, sudah terlebih dahulu berada di cafe tersebut.
Lalu Serka Amosta Bangun dan kedua temannya memesan minum. Sejurus kemudian Udin Perangin-angin meminta untuk bernyanyi kepada anggota OKP PP tersebut.
Permintaan itu memang dikabulkan. Namun dengan syarat hanya Udin Perangin-angin saja yang boleh bernyanyi. Mendengar hal itu Serka Amosta Bangun lalu bertanya kenapa hanya temannya itu yang diperbolehkan bernyanyi.
Anggota OKP PP itu pun dengan garang bernada emosi menjawab terserah kami. Detik berikutnya anggota OKP itu membalikkan meja. Brakkk…!! Isi meja pun berjatuhan ke lantai.
Melihat situasi memanas, Serka Amosta Bangun melangkahkan kaki hendak keluar kafe guna menghindari keributan. Melihat hal itu, Insanul Afwa mengejar Serka Amosta Bangun dan langsung memukul pakai botol minuman keras. Anggota Insanul Afwa pun ikut memukuli korban.
Akibatnya, Serka Amosta Bangun terjatuh ke lantai. Pun sudah berdarah-darah, anggota OKP tersebut terus memukuli Serka Amosta Bangun. Takut mati konyol, dengan bersusah payah Serka Amosta Bangun melarikan diri menggunakan mobilnya menuju Rumah Sakit Patar Asih, Lubuk Pakam.
Karena lukanya cukup parah sementara peralatan minim, Serka Amosta Bangun pin dirujuk ke Rumah Sakit Mata di Medan. Sebab, luka pada kelopak mata kiri membuat korban tidak dapat melihat. Selain itu Serka Amosta Bangun juga mengalami luka robek pada dahi kanan dan retak pada tulang mata kiri. (SAS)
IMBAUAN REDAKSI: Virus Corona (Covid-19) mulai mereda. Tapi bukan berarti sudah tak ada. Namun yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita bersatu dan tetap waspada..!! 💪💪👍👍🙏🙏