MEDAN, BERSAMA
Sejak Januari hingga Juni 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mencatat ada 4.000 kasus TBC. Jumlah ini nyaris setengah dari kasus yang tercatat 2022 sebanyak 10.100 orang.
“Berdasarkan data 2022 data pasien yang terkena TBC di Kota Medan mencapai 10.100 orang. Sementara tahun 2023 ini dari Januari-Juni ini sudah ada 4.000 kasus. Ini masih pertengahan tahun,” ungkap Ketua Tim Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Medan, Edy Yusuf, seperti dilansir detik, Sabtu (17/06/2023).
Edy menyebutkan bahwa penyakit TBC di Kota Medan terus bertambah dan harus menjadi perhatian khusus lantaran masuk kategori penyakit menular.
“Penyakit ini menular dan bersifat kronis dan bisa tercemar. Apabila kita terkontaminasi, kondisi fisik dengan cepat akan melemah dan menurun,” ujarnya.
Edy juga menjelaskan gejala TBC ini ditandai dengan berat badan yang turun drastis hingga batuk berdarah.
“Kalau orang TBC ini gejala awalnya badannya kurus, batuknya nggak sembuh lebih dari dua minggu saja itu sudah termasuk suspect. Selera makannya juga menurun. Terakhir kalau malam seluruh badannya keringat. Padahal tidak melakukan aktivitas apapun. Karena kalau batuknya sudah berdarah itu penyakitnya sudah stadium tinggi,” ujarnya.
Selain itu, Edy menyebutkan ada lima puskesmas yang menangani penyakit TBC di Medan, di antaranya Puskesmas Belawan, Puskesmas Sentosa Baru, Puskesmas Glugur Darat, Puskesmas Padang Bulan, dan Puskesmas Amplas.
Sementara untuk rumah sakit yang menangani penyakit TBC di antaranya RS Adam Malik, RS Haji, BTKLPP Medan, RS Paru Medan, dan RS Pirngadi.
Terkait hal ini, Edy menyebut pihak dinkes terus mendorong para nakes untuk melakukan pengobatan sesuai standar Kementerian Kesehatan.
“Karena krusial, langkah kami mengatasinya dengan memberikan edukasi kepada seluruh nakes baik tingkat faskes dan lain-lain untuk melakukan pengobatan TBC secara mandiri namun harus sesuai standar dari Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
“Kita diberi obat dari kementerian untuk penyakit TBC. Selain itu ada program penyakit itu bisa sembuh dalam waktu enam bulan tapi itu harus sesuai prosedur,” pungkas Edy. (***)
IMBAUAN REDAKSI: Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada. Tetap waspada dan yakinlah Corona takkan bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!! 💪💪👍👍🙏🙏