MEDAN, BERSAMA
Tiga hari sudah kasus dua supir truk “mandi darah” dibantai sekelompok preman di Jln Jamin Ginting, Desa Durin Simbelang, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kondisi keduanya kini terbaring lemah. Satu orang kepalanya terkena tembakan senjata laras panjang dari komplotan preman terduga dari salah satu OKP yang disebut-sebut pimpinan D Sembiring.
Sedangkan seorang lagi kepalanya bocor terkena hantaman batu sehingga mendapat lima jahitan. Akibat kejadian itu, kedua korban trauma dan tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarganya di rumah.
Tragisnya, walaupun aksi “pembantaian” itu sangat meresahkan masyarakat terlebih terjadi di Jln Jamin Ginting, namun sampai, Senin (04/03/2024) Polsek Pancur Batu belum ada menangkap satu orang pun pelakunya.
Kinerja Unit Intel dan Reskrim Polsek Pancur Batu pun mengundang sejuta tanya. Sebab, sebagai polisi yang sudah dibekali negara dengan pendidikan keilmuan dan kejuruan, seharusnya tidaklah sulit bagi polisi untuk menangkap pelakunya.
Apalagi beredar isu kalau komplotan preman itu masih warga setempat. “Pelaku pembunuhan yang lari ke luar provinsi dan bersembunyi di kampung terpelosok saja bisa ditangkap polisi. Ini kok sampai sekarang belum ada yang ditangkap,” kata salah seorang warga Kec. Pancur Batu, kemarin.
“Kalau nanti dibilang percuma lapor polisi, korps baju cokelat itu tersinggung. Tapi ini sudah lapor tiga hari, hasilnya sama dengan tidak melapor,” ketus warga berkulit sawo matang ini.
Celotehan warga ini bukan tanpa alasan. Sebab, aksi pembantaian secara berutal itu berlangsung di jalan lintas Medan menuju obyek wisata Berastagi dan merupakan jalan nasional menghubungkan Provinsi Sumut dengan Aceh. (HB02)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!