DELI SERDANG, BERSAMA
Tanjung Morawa kota nomor dua terbesar di Kab. Deli Serdang kian hari makin hancur. Jalan berlubang di sana sini. Pasarnya jorok luar biasa.
Drainase tidak diperhatikan dan masyarakat selalu disalahkan. Padahal kehadiran pemerintah di semua tingkatan adalah kewajiban di tengah masyarakat.
Saat ini kondisi kota Tanjung Morawa memprihatinkan sekali. Jalan dalam kota berlubang di sana sini dibiarkan terus. Akibatnya sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Lurah Tanjung Morawa maupun camat Tanjung Morawa tidak pernah blusukan melihat kondisi kota yang dipimpinnya. Lalu lintas dalam kota semrawut. Trantib kecamatan tidak perduli.
Menurut informasi yang dikumpulkan, dana pemeliharaan jalan-jalan kecamatan yang dialokasikan milyaran rupiah, digunakan oleh Pemkab untuk membayar hutang yang ditinggalkan Bupati Tambunan terdahulu.
Dikabarkan hutang kepada rekanan yang ditinggal Bupati Tambunan masih ada Rp 105 milyar lagi dari jumlah Rp 175 milyar.
Akibatnya pemeliharaan jalan kabupaten termasuk Tanjung Morawa tertunda. Selain itu uang kebersihan kota Tanjung Morawa ratusan juta yang dikorupsikan camat terdahulu sangat mempengaruhi pembangunan Tanjung Morawa.
Tokoh masyarakat Tanjung Morawa mendesak agar Lurah Tanjung Morawa Pekan dan Kadis PU DS dicopot saja. (HB01)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!