MEDAN, BERSAMA
Kasus dugaan malapraktik dokter RS Mitra Sejati, Jln AH Nasution, Medan, Sumatera Utara, yang memotong kaki pasien Julita Beru Surbakti (43), memasuki babak baru.
Pihak keluarga melalui kuasa hukumnya berencana melaporkan kasus ini ke Mabes Polri dan DPR RI. Mereka menilai tindakan dokter memotong kaki pasien tanpa meminta persetujuan keluarga adalah pidana dan malapraktik.
Kaki pasien yang dipotong dokter tanpa pemberitahuan dan meminta persetujuan dari keluarga pasien.
Saat ditemui kru harianbersama.com di depan RS Mitra Sejati, Minggu (02/03/2025) Epredi Sembiring suami pasien Julita Beru Surbakti, menegaskan akan menempuh jalur hakum.
“Kami sudah kesal bang. Mungkin karena kami orang susah, orang kecil serta mengunakan BPJS makanya diperlakukan seperti ini. Kami akan menempuh jalur hukum,” kata Epredi sembiring.
“Kami akan berkoordinasi dulu dengan kuasa hukum kami pak Hans Silalahi,” tambahnya sembari meminta kru media ini menghubungi pengacaranya.
Hans Silalahi, SH, MH, yang dihubungi melalui telepon selulernya mengaku akan segera berangkat ke Mabes Polri dan DPR RI untuk melaporkan rumah sakit yang infonya milik dr Parambir Singh itu.
Kuasa Hukum Hans Silalahi, SH, saat berdebat dengan pihak RS Mitra Sejati, Medan.
“Ya, kita akan berangkat ke Mabes Polri untuk membuat laporan terhadap kasus dugaan malapraktik yang dilakukan dokter Rumah Sakit RS Mitra Sejati terhadap klien saya,” ujar Hans Silalahi.
Menurut Hans Silalahi, pihak RS Mitra Sejati sudah tidak benar karena tidak berbuat apa-apa. Padahal kliennya sudah 6 hari menunggu itikat baik dari pihak rumah sakit.
“Ini sudah tidak benar, sudah 6 hari berlalu, tidak ada apa pun yang dilakukan pihak rumah sakit atas kasus amputasi yang dialami klien saya,” ungkapnya.
Selain membuat laporan ke Mabes Polri, Hans Silalahi juga mengatakan akan menyurati DPR RI, Kementerian Kesehatan, Menkopolhukam dan Presiden Prabowo.
“Kita juga akan surati DPR RI agar kasus ini menjadi atensi untuk dikawal. Bila perlu izin rumah sakit itu dicabut. Sebab, sepengetahuan kita kasus dugaan malapraktek sudah berulang kali terjadi. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi nantinya,“ tandas Hans Silalahi.
Sementara itu Humas RS Mitra Sejati, Porman Napitupulu, yang dikonfirmasi harianbersama.com melalui WhatsApp, Minggu (02/03/2025) malam tidak membalas. Terlihat centang dua hitam. (HB03/HB02)