MEDAN, BERSAMA
Kelangkaan gas bersubsidi 3 Kg melanda Jln Panglima Denai, Kec. Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara. Warga pun resah. Mereka khawatir tidak ada yang bisa dimasak untuk makanan sahur.
Karena itulah warga meminta TNI untuk turun tangan menangkap pelaku dugaan pengoplosan gas bersubsidi. Sebab, sepengetahuan warga, seorang pengusaha IS sempat ditangkap Polrestabes Medan dalam kasus dugaan pengoplosan gas bersubsidi. Tapi, anehnya, tak lama kemudian IS dilepaskan polisi.
Akibat kelangkaan itu, warga pun terpaksa ke luar daerahnya untuk mendapatkan gas bersubsidi.
Usut punya usut, kelangkaan gas Elpiji 3 Kg itu terduga akibat ulah pengusaha IS. Dia terduga mengoplos gas 3 Kg ke tabung 12 Kg non subsidi, sehingga gas bersubsidi menghilang di pasaran.
Berdasarkan investigasi awak media, kemarin, sekira pukul.10:00 WIB, ditemukan salah satu lokasi berbentuk Ruko dengan pintu bercat kuning, yang didalamnya terlihat sejumlah pekerja sedang mengoplos gas 3 Kg ke dalam tabung 12 Kg non subsidi.
Usai melakukan pengoplosan, para pekerja terlihat menyusun tabung gas ke dalam mobil box untuk pengiriman.
Beredar isu di tengah warga sekitar, gudang tersebut dikelola seorang warga berinisial IS. “Sosok IS ini pernah diamankan Satreskrim Polrestabes Medan atas kasus dugaan pengoplosan gas bersubsidi bang. Namun, tidak lama kemudian, sosok IS sudah dikembalikan lagi oleh petugas Satreskrim Polrestabes Medan,” ungkap warga yang minta namanya dirahasiakan.
“Kami sudah malas lapor-lapor ke polisi, karena lapor juga percuma. Seharusnya polisi yang lebih tahu, karena mereka ‘kan punya intel dan Bhabinkamtibmas. Masa mereka tidak tahu ada kegiatan seperti itu,” cetus warga.
Melihat fenomena itu, warga ini pun mendukung TNI untuk menindak tegas pelaku terduga mengoplos gas tersebut. “Kami senang melihat kerja TNI. Kemarin gudang gas oplosan ditangkap, gudang oli palsu juga digerebek. Mudah-mudahan ini pun ditindaklanjuti sama TNI,“ harap warga tersebut.
Sementara itu Dirkrimsus Polda Sumut, Kombes Rudi Rifani, SIK, yang dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp, Rabu (12/03/2025) sore, tidak merespon. (TIM)