Gaspol Ketuaa..!! Kemerdekaan Warga Gambus Laut Dirampas, Ketum DPP PMS “Turun Gunung” Bongkar Portal Jalan..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Maret 18, 2025
Gaspol Ketuaa..!! Kemerdekaan Warga Gambus Laut Dirampas, Ketum DPP PMS “Turun Gunung” Bongkar Portal Jalan..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

BATUBARA, BERSAMA

Pemortalan terhadap jalan yang sehari-hari dilalui masyarakat Desa Gambus Laut, Kec. Lima Puluh, Kab. Batubara, Sumatera Utara, membuat Ketua Umum DPP PMS Indonesia, Mbelin Berahmana, “turun gunung” dan melakukan pembongkaran, Selasa (18/03/2025) siang.

Sebelumnya, pemortalan jalan itu kabarnya dilakukan oleh Jannes alias Acai dan Bun Huat Suprayogo alias Ahuat, yang mengaku pemilik kebun sekaligus jalan tersebut.

“Ini demi keadilan dan demi masyarakat. Jalan jangan diportal. Jalan ini hak milik masyarakat dan portal ini jelas merampas kemerdekaan warga. Bagaimana masyarakat mau melintas jika jalan ini diportal,” tegas Mbelin Berahmana saat membongkar portal menggunakan alat berat.

Selain itu, Mbelin juga meminta kepolisian menyelidiki kebun sawit yang berada di sepanjang jalan yang diportal tersebut.

“Masyarakat harus mengetahui berapa luas kebun sawit ini dan seberapa luas izinnya. Dengan adanya kebun sawit di sini, pengelola seharusnya menyediakan jalan untuk masyarakat. Bapak Presiden Prabowo mengatakan jangan rampas hak-hak masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu diperoleh informasi masyarakat Desa Gambus Laut resah dengan pemortalan jalan tersebut. Bahkan, masyarakat telah menyurati Polres Batubara agar turun tangan menangkap pihak yang membuat portal jalan.

Warga menduga ada pelanggaran hukum yang dilakukan orang yang mengaku pemilik kebun sawit yaitu Acai dan Ahuat, dengan memortal dan merusak jalan sehingga menghambat kegiatan masyarakat sekitar.

“Sehari-hari jalan itu digunakan oleh para petani dan nelayan. Setahu kami masyarakat, jalan itu di bawah wewenang PT.Jui Shin Indonesia. Perusahaan inilah yang membangun jalan dengan biaya Rp 90 juta. Dan selama ini masyarakat bebas melintasinya,” beber warga.

“Dengan adanya pemortalan itu, jelas sangat menyengsarakan kami selaku masyarakat. Bahkan, kami juga mendapatkan ancaman dan ditakut-takuti serta dilaporkan ke polisi,” tambahnya.

Terkait pembongkaran portal yang dilakukan Ketua Umum DPP PMS Indonesia itu, seorang warga Ahmad Logo sangat berterima kasih.

“Kami tentunya senang jika portal ini dibongkar. Sebab jalan itu sering dilalui masyarakat untuk mencari ikan,” kata Ahmad.

Informasi yang dihimpun, sebelum PT Jui Shin Indonesia beroperasi di daerah itu, kondisi jalan rusak berlumpur dengan lebar 3 meter dan panjang 600 meter.

Namun, setelah perusahaan pertambangan itu beroperasi, jalan diperlebar jadi 6 meter dan ditimbun material. Panjangnya sampai saat ini sekitar 1,5 Km.

Dulunya, akses jalan yang diportal itu disebut-sebut milik Hermanto Budoyo dan telah diserahkan kepada Fredy Chandra perwakilan dari PT Jui Shin Indonesia pada tahun 2009.

“Saya saksinya bahwa jalan itu telah diserahkan kepada Fredy Chandra,” kata Umri warga lainnya yang ditemui kru media ini.

Menurut Umri, dulunya Hermanto Budoyo sudah bertemu Acai untuk membahas jalan itu. Kala itu Acai tidak keberatan dan mewajibkan pengguna untuk membangun jalan.

“Lalu muncullah surat pernyataan penyerahan jalan dari Hermanto Budoyo kepada Fredy Chandra di tahun 2009. Saya saksinya waktu itu. Makanya saya heran, kok tiba-tiba ada orang yang mengaku sebagai pemiliki lahan dan memasang portal,” ujarnya. (HB07)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini