Terima Kasih Pak Poll..!! Buntut Pembantaian Supir Truk: 11 Orang Preman Ditangkap, Pistol Makarov, Senapan dan Kelewang Diamankan..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Maret 5, 2024
Terima Kasih Pak Poll..!! Buntut Pembantaian Supir Truk: 11 Orang Preman Ditangkap, Pistol Makarov, Senapan dan Kelewang Diamankan..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

MEDAN, BERSAMA

Kasus pembantaian supir truk di Jln Jamin Ginting, Desa Durin Simbelang, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (01/03/2024) dinihari lalu, mulai menemukan titik terang.

Sekitar 11 orang preman sudah ditangkap Sat Brimob. Sepucuk senjata api Makarov buatan Rusia, satu magazine, 43 butir amunisi, 4 senapan angin, 13 samurai/kelewang, 4 pisau, satu mobil Suzuki pikap dan dua mesin judi tembak ikan diamankan petugas.

Ada pun ke 11 preman yang ditangkap itu disebut-sebut anggota Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Karya Nasional (PKN).

Enam orang dari IPK dan lima dari ormas PKN ini diduga hendak saling serang menggunakan senjata api hingga senjata tajam.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, kepada wartawan menerangkan, pertama kali pihaknya menangkap lima anggota ormas PKN di Jln Jamin Ginting Km 20,3, Desa Durin Simbelang, Kec. Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Selasa (05/03/2024) sekira pukul 01:00 WIB.

“Lima orang anggota ormas PKN yang diduga akan melakukan penyerangan di dalam mobil Avanza hitam tanpa plat dan ditemukan berbagai barang bukti,” kata Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (05/03/2024).

Selanjutnya, menurut Hadi, pada pukul 06:30 WIB tadi personel Polrestabes Medan menangkap enam orang anggota Ormas IPK dan didapati barang bukti sejumlah senapan angin dan busur panah.

Dalam penangkapan ormas IPK, sambung Hadi, turut ditangkap Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) cabang Kec. Pancur Batu, Diamanta Sembiring.

“Diamankan 6 orang termasuk ketua IPK, Diamanta Sembiring, beserta sejumlah senapan angin, senjata tajam dan puluhan busur panah,” jelas Hadi.

Hadi mengungkapkan, keributan antar ormas bermula pada Jumat (1/3/2024) 04:30 WIB lalu, ketika sejumlah anggota IPK memberhentikan truk PT Key Key yang bergerak di Galian C. Kala itu mereka melempari truk hingga menembak supir pakai senapan angin hingga terluka.

“Kejadian diawali beberapa orang dari IPK memberhentikan truk milik PT Key Key lalu dilempari dan ditembak, mengakibatkan kaca pecah serta supir luka serius,” sebut Hadi.

Selanjutnya, kata Hadi, sekira pukul 05:35 WIB paginya, anggota ormas dari PKN membalas serangan dengan melempar rumah anggota IPK di sekitar Simpang Martabe.

Lalu pada pukul 06:00 WIB, ormas IPK kembali menyerang truk milik PT Key Key mengakibatkan supir luka-luka.

Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi, OKP IPK menyerang truk milik PT Key Key lantaran pemilik perusahaan tersebut merupakan abang kandung dari ketua ormas Pemuda Karya Nasional (PKN).

“Perselisihan antara PKN dengan IPK dan PT Key Key jadi pelampiasan pihak IPK karena ketua PKN merupakan abang kandung dari pemilik PT Key Key,” papar Hadi.

Pasca diamankan, anggota IPK dan Ormas PKN beserta barang bukti dibawa ke kantor polisi guna pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi berjanji tak akan mentolerir siapapun yang menggangu ketertiban masyarakat.

“Para pelaku dari kedua ormas sudah ditangkap polisi dan dalam proses. Polisi tegas akan menindak siapapun yang mengganggu ketertiban masyarakat,” katanya.

Namun, buntut penangkapan terduga dari kubu IPK, ratusan “nande-nande masyarakat Desa Durin Simbelang, aksi demo di depan Mapolsek Pancur Batu. Mereka menuntut polisi membebaskan salah seorang yang diamankan pagi tadi karena statusnya masih pelajar.

Saat demo, para “nande-nande“ ini memblokir Jln Jamin Ginting depan Mapolsek Pancur Batu. Mereka duduk di badan jalan. Sesekali “nande-nande“ ini memutar lagu dan bernyanyi bersama sembari menyindir aparat Polsek Pancur Batu.

Akibat aksi blokir jalan itu arus lalu lintas jadi lumpuh total. Sampai siang ini pukul 11.53 WIB. aksi massa masih berlangsung.

Sementara itu Kapolsek Pancur Batu, Kompol Hendra Gunawan Simatupang, yang berada di lokasi terlihat mulai kewalahan menghadapi massa demo.

Saat diminta tanggapannya soal aksi demo, Hendra terkesan menolak. “Sabar bang, nanti aja kita wawancara. Ini abang lihat situasi masih pusing,“ katanya kepada wartawan. (HB03)

 

 

IMBAUAN REDAKSI:

Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini