TANAH KARO, BERSAMA
Partai Politik (Parpol) mulai menjaring bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada Kab. Karo, Sumatera Utara, yang rencananya digelar November 2024.
Sejumlah nama pun sudah mengambil formulir pendaftaran. Salah satunya adalah Abetnego Panca Putra Tarigan yang saat ini masih menjabat sebagai Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) di Istana Negara, Jakarta.
Abetnego Tarigan selama ini dikenal sebagai seorang aktivis lingkungan yaitu Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Di pemerintahan Presiden Jokowi, Putra Karo ini pun direkrut sebagai Deputi II KSP.
Namun, karena kepedulian dan kecintaan kepada “Kuta Kemulihen” (kampung halaman) sangat besar, Abetnego Tarigan memutuskan untuk mengikuti Pilkada Karo 2024.
Untuk mewujudkan keinginannya memajukan Tanah Karo Simalem, Jumat (04/05/2024) pagi, Abetnego Tarigan resmi mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati Karo periode 2024-2029.
Ada tiga kantor Parpol yang didatangi untuk mengambil formulir. Yaitu DPC PDI Perjuangan, Nasdem dan Hanura.
“Terima kasih kepada pengurus dan tim penjaringan dari DPC Parpol di Tanah Karo. Pastinya saya akan mengikuti aturan yang diterapkan partai politik,” ucap Abetnego Tarigan.
Abetnego Tarigan menyatakan akan segera mengembalikan formulir pendaftaran dan berharap Parpol memberikan dukungan untuk bersama-sama bergandengan tangan membangun Tanah Karo Simalem menjadi lebih baik.
Menurut Abetnego, Kabupaten Karo harus dipimpin oleh kepala daerah yang memiliki semangat untuk membangun “Bumi Turang” yang memiliki potensi pertanian dan pariwisata yang sangat besar.
“Pertanian dan pariwisata di daerah ini merupakan sektor unggulan dan mempunyai potensi yang luar biasa. Jadi, kepala daerah kedepannya harus mampu menggerakkan sektor-sektor tersebut bekerjasama dengan stakeholder di daerah maupun di pusat,” terangnya.
Di kantor DPC Nasdem kedatangan Abetnego Tarigan diterima Ketua Tim Penjaringan Pencalonan Bupati Karo, Komando Tarigan.
“Pastinya kami akan mendukung calon bupati yang bertekad membangun daerah. Apalagi, Kabupaten Karo ini 80 persen adalah daerah pertanian,” kata Komando Tarigan.
Di kantor DPC PDI Perjuangan Karo di Jln Jamin Ginting, Kec. Kabanjahe, kehadiran Abetnego Tarigan disambut Sekretaris DPC PDIP Karo, Daud Ginting didampingi Wakil Ketua Lloyd Reynold Ginting, SP dan Ketua PAC PDIP Kabanjahe, Suriyadi Purba.
“PDIP saat ini sedang “naik daun” sehingga calon kepala daerah yang kami usung harus berprestasi agar rakyat yang telah memilih PDIP tidak kecewa. Harus kami cari yang terbaik,” tambahnya.
Sedangkan di kantor DPC Hanura di Kabanjahe, kedatangan Abetnego Tarigan disambut Ketua Tim Penjaringan Penetapan dan Pemenangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati, Drs Menno Depari dan Sekretaris Ibrahim Pelawi. Di DPC Hanura batas pengembalian formulir adalah 23 Mei 2024.
Sudah Berbuat Sebelum Menjabat
Kabupaten Karo selama ini dikenal sebagai daerah penghasil sayur mayur dan buah-buahan. Karo selama ini juga merupakan pemasok sayur dan buah untuk Kota Medan dan sekitarnya.
Namun, dibalik nama besar sebagai penghasil dan pemasok sayur serta buah, tapi kehidupan masyarakatnya masih jauh di kata sejahtera.
Banyak faktor sebagai penyebabnya. Mulai dari harga murah, pupuk dan obat-obatan mahal serta langka sampai kondisi jalan yang rusak puluhan tahun lamanya.
Terkhusus soal jalan rusak, Tanah Karo Simalem sempat viral dan menarik perhatian banyak orang di media sosial, beberapa waktu lalu.
Adalah masyarakat Liang Melas Datas (LMD) yang mengirim 3 ton jeruk madu hasil pertanian mereka sebagai oleh-oleh untuk Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Tujuan masyarakat hanya satu memohon agar jalan mereka yang rusak parah puluhan tahun segera diperbaiki.
Liang Melas Datas memang daerah yang dikenal penghasil jeruk madu selain sayur mayur. Sayangnya, masyarakat di sana selama ini belum bisa menikmati hasil pertanian mereka.
Semanis apa pun jeruk madu yang mereka hasilkan dari bercocok tanam selama ini, hasil akhirnya terasa “pahit”. Tak sesuai dengan namanya.
Bagaimana tidak. Kondisi jalan yang rusak parah puluhan kilometer, membuat para juragan pembeli jeruk berpikir 1000 kali untuk masuk membeli hasil pertanian masyarakat Liang Melas Datas.
Kalaupun ada yang berani, tentunya akan memikirkan resiko kerusakan mobil mereka. Termasuk potensi mobil terbalik akibat parahnya kondisi jalan.
Imbasnya, harga hasil pertanian masyarakat ditekan semurah mungkin. Masyarakat pun semakin menderita. Ditambah lagi harga pupuk dan obat-obatan saat ini menjulang “setinggi langit”. Biaya hidup pun menjadi semakin sulit.
Kondisi masyarakat di Liang Melas Datas itu pun sampai ke telinga Deputi II KSP, Abetnego Tarigan. Mendengar kondisi masyarakat di “Bumi Turang” itu, darah Abetnego Tarigan berdesir. Dia “merinding”. Dia sedih sekaligus terharu.
Abetnego Tarigan tak bisa memungkiri “darah Karo” yang mengalir di tubuhnya seakan bergejolak. Mendidih. Dia sedih dan kecewa melihat kondisi masyarakat di “Kuta Kemulihennya” di Tanah Karo Simalem terus terpuruk.
Sebagai Putra Karo yang berada di lingkaran Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Abetnego Tarigan pun merasa terpanggil untuk membantu masyarakat di Tanah Karo Simalem.
Dan berkat “tangan dingin” Abetnego Tarigan, oleh-oleh jeruk madu hasil pertanian yang dikirim masyarakat Liang Melas Datas bisa menembus masuk ke Istana Negara, Jakarta.
Bahkan, Presiden Jokowi langsung keluar Istana Negara untuk menemui perwakilan masyarakat Liang Melas Datas sekaligus mencicipi buah jeruk madu hasil pertanian masyarakat tersebut.
Di saat itu Presiden Jokowi menyatakan kepada perwakilan masyarakat Liang Melas Datas bahwa jalan mereka akan segera diaspal. Perwakilan masyarakat Liang Melas Datas pun gembira. Mereka akhirnya pulang ke kampung halamannya dengan senyuman manis.
Kini, Abetnego Tarigan ingin berbuat lebih banyak lagi untuk memajukan Kabupaten Karo. Caranya adalah dengan menjadi bupati di “Bumi Turang” itu.
Sebab, Abetnego Tarigan sadar dan paham betul sebuah kapal tidak akan bisa berlayar dengan baik bila tidak sepenuhnya dikendalikan oleh nakhoda yang berpengalaman. Semoga saja Tuhan Yang Maha Esa merestui niat baik Putra Karo ini. (TIM)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!