Gaspol Lae, Ojo Kendorr..!! Kaki Pasien Dipotong Tanpa Persetujuan, Rumah Sakit Mitra Sejati dan Dokter Dilaporkan ke Polda Sumut..!!

Mencerdaskan & Memuliakan - Maret 3, 2025
Gaspol Lae, Ojo Kendorr..!! Kaki Pasien Dipotong Tanpa Persetujuan, Rumah Sakit Mitra Sejati dan Dokter Dilaporkan ke Polda Sumut..!!
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
Editor

MEDAN, BERSAMA

Kasus kaki pasien Julita Beru Surbakti dipotong Dokter Aswadi Tanjung yang bertugas di RS Mitra Sejati Jln AH Nasution, Titi Kuning, Medan, berbuntut panjang.

Suami korban Everedy Sembiring didampingi pengacaranya, Hans Silalahi, SH, resmi membuat laporan ke Polda Sumut sesuai bukti lapor nomor STTLP/B/303/III/2025/SPKT/Polda Sumatera Utara, Senin (03/03/2025).

Kaki pasien yang dipotong dokter tanpa pemberitahuan dan meminta persetujuan dari keluarga pasien.

Akibat kaki kanannya dipotong dokter tanpa pemberitahuan dan meminta persetujuan pihak keluarga, kini Julita Beru Surbakti menjadi cacat seumur hidup.

Awalnya, pasien datang berobat dengan keluhan salah satu jari kaki kanannya sakit dan infeksi karena tertusuk paku.

Berdasarkan diagnosa dokter, maka satu jari kaki kanan pasien harus dipotong. Pihak keluarga pun yang diberitahu menyetujuinya.

Tapi, tragisnya, dokter malah memotong kaki pasien. Padahal, suami dan keluarga pasien tidak pernah diberitahu atau diminta persetujuan untuk memotong kaki kanan pasien.

Everedy Sembiring suami pasien Julita Beru Surbakti usai membuat laporan ke Mapolda Sumut.

“Hari ini kami resmi melaporkan pihak Rumah Sakit Mitra Sejati, Medan, beserta dokternya atas dugaan malapraktik atau kelalaian sesuai Pasal 440,” kata Hans Silalahi, SH.

Hans pun meminta penyidik menegakkan hukum secara adil. “Sebab, istri klien kami ini menjadi cacat karena kakinya diamputasi,” ungkap Hans.

Harapan Hans Silalahi, SH, kepada penyidik bukan tanpa alasan. Soalnya, RS Mitra Sejati selama ini dikabarkan “kebal hukum”.

Suami pasien yang mengamuk di Rumah Sakit Mitra Sejati, Medan.

“Sebelumnya juga ada kasus dugaan malapraktik yang terjadi di rumah sakit itu. Seorang Balita meninggal dunia terduga juga karena kelalaian,” beber Hans.

Pengacara yang dikenal suka blak-blakan berbicara ini juga meminta Kementerian Kesehatan, gubernur Sumut dan walikota Medan untuk meninjau kembali sejumlah kasus dugaan kelalaian di rumah sakit tersebut.

“Rumah sakit itu tempat orang sakit berobat agar sehat. Bukan malah semakin “sakit”. Ini soal nyawa manusia. Sangat urgen. Pemerintah wajib turun tangan untuk mengayomi rakyatnya,” cetusnya.

Kuasa Hukum Hans Silalahi, SH, saat berdebat dengan pihak RS Mitra Sejati, Medan.

Selain ke Polda Sumut, menurut Hans, pihaknya juga akan melaporkan dokter yang menangani pasien ke Ikatan Dokter Indonesia dan Kode Etik Kedokteran.

“Kami menduga rumah sakit ini juga menyalahi izin-izinnya. Dokter yang menangani pasien juga harus diperiksa izin-izinnya. Penegakan hukum harus dilakukan,” terangnya.

Suami korban mengaku kasus ini sudah berjalan 7 hari. Kaki kanan Julita Beru Surbakti, dipotong dokter, Senin (24/02/2025).

Namun, pihak Rumah Sakit Mitra Sejati terkesan tak “menerge” protes keras yang disampaikan pihak keluarga.

“Kami sudah kesal bg, mungkin karena kami orang susah, orang kecil serta mengunakan BPJS Kesehatan makanya diperlakukan seperti ini. Saya berharap dokter dan rumah sakit itu ditindak tegas,” ucap Everedy Sembiring.

Saat ini Julita Beru Surbakti masih mengalami trauma pasca kehilangan satu kakinya akibat dugaan malapraktek yang dilakukan dokter RS Mitra Sejati.

Dia terbaring lemas ditemani keponakanya pada Minggu sore di ruangan No 349 Lantai 3 RS Mitra Sejati, Medan.

Humas RS Mitra Sejati, Porman Napitupulu, yang dikonfirmasi harianbersama.com melalui WhatsApp, Minggu malam (02/03/2025) tidak banyak berkomentar. “Langsung ditanya ke kuasa hukum kita ya pak,” ujar Porman.

Namun, Kuasa Hukum RS Mitra Sejati, Erwinsyah Lubis, SH, yang dikonfirmasi harianbersama.com melalui WhatsApp, Senin (03/03/2025) sekira pukul 21.03 WIB, hingga berita ini ditayangkan tidak membalas. Terlihat centang dua hitam.

Begitu juga dengan Dirut RS Mitra Sejati, dr Elvida Sinaga, tidak membalas saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Senin (03/03/2025) sekira pukul 21.01 WIB, walau terlihat centang dua hitam. (TIM)

Tinggalkan Komentar

Tag

close
Banner iklan disini