DELI SERDANG, BERSAMA
Tragis benar nasib Marliyah, SPd. Niat baik Kasek SD Negeri 104207 Cinta Damai, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, ini agar para siswa nyaman belajar, berbuah petaka. Dia malah dicopot Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan. Kepedulian bupati “dinasti” ini terhadap pendidikan pun mengundang pertanyaan.
Pencopotan Kasek SD Negeri 104207 Cinta Damai, Marliyah, SPd, ini bermula ketika Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan, berkunjung ke Percut Sei Tuan dalam rangka meresmikan peluncuran Mandi Cuci Kakus (MCK) tingkat Kab. Deli Serdang, Kamis (04/09/2025).
Lokasi kegiatan berada di halaman SD Negeri 104207 Cinta Damai. Kala itu, Kasek Marliyah, SPd, mengusulkan kepada bupati agar membangun gedung baru dan memasang paving blok di halaman sekolah. Tujuannya agar siswa merasa nyaman saat belajar dan berolah raga.
Celakanya, niat baik sang Kasek malah berbuah petaka. Usulan itu rupanya membuat Bupati Asri Ludin Tambunan “naik darah” lalu “marah.
Dari atas podium, Bupati Asri Ludin Tambunan, menyatakan penolakannya atas usulan Kasek Marliyah tersebut. Sebab, menurut Asri Ludin alias Aci, sekolah sudah memiliki dana BOS dan sebesar 80 persen seharusnya cukup dikelola untuk kebutuhan pendidikan.
“Kalau hanya bermental minta-minta, berarti ada yang tidak beres. Apa ada yang memeras ibu, dari dinas pendidikan atau vendor buku..?? Saya tidak mau dengar kepala sekolah terlibat jual beli buku. Dan saya tidak akan segan-segan menindak tegas para kepala sekolah jika masih ditemukan praktek jual buku,” kata Bupati Asri Ludin Tambunan.
Kemarahan Asri Ludin Tambunan semakin menjadi saat menyanyikan lagi Indonesia Raya. Ketika itu tidak semua siswa berdiri. “Bagaimana kita mau mendidik anak-anak dengan baik kalau begini,” ujar bupati seraya memerintahkan Plt Kadisdik agar mulai besok jam 10.00 WIB, seluruh sekolah menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Menurut Asri Ludin Tambunan, kecerdasan seorang pendidik bukan soal otak, tapi juga kemampuan membentuk karakter anak didik agar bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
“Kepintaran bukan hanya soal otak. Kalau kepala sekolah tidak becus, saya pastikan akan saya copot ibu besok. Kalau tidak serius, semuanya bisa saya buang,” tandas bupati dengan nada tinggi.
Ucapan bupati itu pun membuat suasana seketika hening. Seluruh kepala sekolah yang hadir terdiam membisu bak patung.
Sementara itu, Marliyah terlihat hanya bisa pasrah. Sesekali dia menghela nafas panjang saat mendengar dirinya dicopot sebagai kepala sekolah.
Hadir pada acara tersebut, anggota DPRD dari PKB, H Rakhmadsyah, SH, seluruh kepala desa dan lurah di Kec. Percut Sei Tuan dan Muspika Plus. (HB-06)