DELI SERDANG, BERSAMA
Sampai hari ini aparat penegak hukum tidak mampu menyentuh berbagai penyelewengan di Dinas Pendidikan Deli Serdang.
Sumber media ini mengungkapkan banyak sekali penyelewengan yang terjadi di dinas ini dari tahun ke tahun dan semakin merajalela, karena mereka kabarnya bisa membungkam aparat penegak hukum.
Belum lama ini pihak Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam mengungkap penyelewengan di BPBD DS dan menahan Kepala dan Bendahara BPBD.
Padahal penyelewengan di Dinas Pendidikan jauh lebih banyak dan lebih besar jumlahnya dibanding dengan BPBD.
Kabarnya ada dua oknum di Dinas Pendidikan ini sebagai “pemainnya” yang dipercaya Kadis yakni W dan TS. Dan nama yang terakhir ini disebut-sebut sebagai keluarga dekat mantan bupati DS.
Kedua orang ini pula yang terduga berperan mengoordinir “setoran” dari rekanan untuk kalangan pejabat. Bahkan dua nama yang tersebut itu disebut-sebut “mengatur” aparat penegak hukum agar tidak menyentuh Dinas Pendidikan.
Permainan dana bos yang jumlahnya puluhan milyar terduga disetir oleh W dan TS, agar dibelikan buku. Akibatnya tumpukan buku menggunung di tiap SD dan SMP. Tidak terbaca lagi sangkin banyaknya.
Setiap tahun buku disalurkan ke sekolah walau tidak diminta oleh kepala sekolah. Kepala sekolah pun mengeluhkan tumpukan buku-buku tadi.
Tahun 2022 lalu ada kucuran dana Afirmasi dari pemerintah pusat untuk SD terisolir sebesar Rp 60 juta tiap sekolah, untuk digunakan masing-masing sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolahnya.
Tapi dana tersebut langsung “dirampok” oleh Dinas Pendidikan dan disalurkan dalam bentuk barang meubiler padahal sekolah tidak lagi membutuhkan meubiler.
Apa jadinya, meubiler tersebut jadi barang rongsokan. Lenyaplah uang puluhan milyar, jatuh kepada oknum-oknum tertentu. Ditudinglah oknum APH yang bermain sebagai penyalurnya.
Mungkin saja oknum APH ikut bermain proyek di Dinas Pendidikan DS itu, sebagai imbalan agar kasus penyelewengan tidak dibongkar oleh aparat. Tapi tidak ada bukti kearah itu. Di sinilah W dan TS “bermain” dan dianggap berhasil oleh atasannya.
Menurut orang dalam, W dan TS sekarang sudah sombong karena memiliki uang banyak. Dia tidak takut dengan aparat karena sudah memiliki jaringan kuat.
Kabarnya, Kadispun takut kepada TS karena dia itu orang bupati. Begitulah ngerinya permainan kotor di Dinas Pendidikan DS yang tidak pernah tersentuh hukum.
Mantan Bupati Deli Serdang belum menjawab konfirmasi bagaimana kedekatannya dengan TS. (HB01)
IMBAUAN REDAKSI:
Meski pemerintah menyatakan status endemi, bukan berarti Virus Corona (Covid-19) sudah tidak ada lagi. Tetap waspada dan yakinlah Corona tak bisa berbuat apa-apa kalau kita tetap bersatu..!!